Hendi mengatakan sudah melaporkan dinamika yang terjadi menjelang Pilkada Kota Semarang kepada pengurus DPD maupun DPP PDIP.
Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sedang menangani kasus dugaan tindak pidana korupsi di lingkup Pemerintah Kota Semarang. Penyidik KPK telah menggeledah sejumlah kantor organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkup Pemkot Semarang dan memeriksa jajaran pimpinan OPD, termasuk Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu.
KPK menyatakan penggeledahan tersebut berkaitan dengan penanganan tiga kasus dugaan korupsi di lingkup Pemerintah Kota Semarang. Tiga kasus dugaan korupsi itu meliputi pengadaan barang dan jasa di lingkungan Pemkot Semarang 2023-2024, dugaan pemerasan terhadap pegawai negeri atas insentif pemungutan pajak dan retribusi daerah Kota Semarang, serta dugaan penerimaan gratifikasi 2023-2024.
Hevearita adalah kandidat petahana yang berpotensi maju kembali pada Pilkada Kota Semarang 2024.
Menanggapi hal itu, Hendi menyerahkan ke DPP PDIP untuk langkah lebih lanjut, termasuk penentuan langkah politik dan rekomendasi.
"Saya sudah melaporkan situasinya. Nanti tinggal DPP kira-kira membuat keputusan, siapa yang maju di Kota Semarang. Kita tunggu saja," katanya.
Mengenai kemungkinan koalisi dengan partai politik lain atau mengusung calon sendiri mengingat PDIP memiliki peluang mengusung calon sendiri, Hendi mengatakan sejauh ini belum bisa memastikannya.
"Sekali lagi, tugas kami hanya menjaring, menginformasikan, dan mengirimkan laporan ke DPD dan DPP. Untuk rekom (rekomendasi), kita tunggu saja. Mudah-mudahan orang yang dapat rekom memang yang diinginkan oleh masyarakat," katanya.
Pilihan editor: PKS Beri Bobby Nasution Surat Rekomendasi, Sodorkan Bupati Asahan sebagai Bacawagub