INFO NASIONAL – Pensiunan Jenderal Bintang Satu, Kemal Hendrayadi, masih ingin mengabdi pada negeri dengan mencalonkan diri sebagai Wali Kota Bekasi pada pemilihan kepala daerah atau Pilkada 2024 mendatang.
Menurutnya, pengalamannya menjadi prajurit selama 33 tahun membuatnya memiliki banyak pengalaman mengayomi masyarakat secara langsung.
Pengabdiannya selama ini juga membuatnya memiliki keinginan untuk mendorong masyarakat memiliki rasa nasionalisme yang tinggi. Menurutnya, sinergitas menjadi hal yang penting untuk membangkitkan rasa cinta tanah air.
“Harus ada sinergi dari semua komponen teritama kementerian sebagai stakeholder. Tanpa sinergitas saya yakin akan ada yang tidak terperhatikan,” ujarnya.
Keluarga juga menurutnya menjadi garda terdepan untuk anak bangsa bisa memiliki rasa nasionalisme dan berguna bagi negara. Karena kata dia, semua ada koridor yang harus diarahkan dan diberi contoh oleh orang tua.
“Kalau di level kecil itu barang kali di keluarga ya kalau saya bilang,” katanya.
Selain keluarga, kata Kemal, pelibatan TNI lewat berbagai program untuk menumbuhkan rasa nasionalisme kepada masyarakat khususnya generasi muda bisa dilakukan pemerintah.
Menurutnya, mendorong anak muda untuk bisa mencintai Indonesia menjadi modal untuk menuju Indonesia emas 2045.
Kemal yang juga putra daerah Bekasi memiliki keinginan untuk ikut andil dalam mempersiapkan Indonesia emas 2045. Karena itu, sebagai bentuk kontribusi langsung terhadap indonesia, ia mencalonkan diri sebagai Wali Kota Bekasi di pilkada mendatang.
Menurutnya, pemimpin yang lahir dari militer memiliki keunggulan tersendiri karena sudah terlatih.
“Seorang peminpin yang lahir dari militer artinya dia kan sudah melewati banyak proses. Proses pengkaderan jiwa dia sebagai oemimpin itu lengkap kalau menurut saya,” katanya.
Kata Kemal, masyarakat tidak perlu khawatir pemimpin yang berlatar belakang militer akan memimpin secara otoriter. Ia menjelaskan, ada banyak macam gaya kepemimpinan. Tentu gaya kepemimpinannya akan disesuaikan dengan masyarakwt yang ia pimpin. (*)
