TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Komunikasi Strategis Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, membeberkan sejumlah kriteria partainya untuk calon gubernur di pemilihan kepala daerah atau Pilkada Jakarta. Ia mengatakan, Demokrat mencari calon pemimpin yang dapat solutif mengatasi permasalah Jakarta.
"Kalau menjadikan Pilkada Jakarta modal awal maju kontestasi Pilpres 2029, sudah salah alamatnya," katanya ditemui di Kantor DPP Partai Demokrat, Selasa, 16 Juli 2024.
Menurut dia, calon gubernur yang hanya berorientasi ke Pilpres lima tahun mendatang itu justru berbahaya bagi masyarakat Jakarta. Dia menyebut, partainya mencari sosok yang berkomitmen bekerja untuk Jakarta selama menjabat.
"Punya niatan memang serius membangun untuk warga Jakarta. Bukan menjadikan batu loncatan," ujarnya.
Sebab, menurut dia, apabila Jakarta ini hanya dijadikan batu loncatan untuk Pilpres 2029, kebijakan yang dibuat hanya berdasarkan kesukaan, bukan kebutuhan.
Ia menilai, semestinya seorang pemimpin harus membuat kebijakan atas dasar kebutuhan masyarakat. Dengan begitu, katanya, bisa memberikan manfaat bagi masyarakat Jakarta.
"Boleh kebijakan enggak populer, tapi benar-benar bermanfaat. Itu yang kami butuhkan," ucap Herzaky.
Selain itu, ia mengatakan bahwa Demokrat masih mencari sosok calon gubernur dan calon wakil gubernur yang kompak. Menurut dia, Jakarta memiliki masalah yang berat dan kompleks, sehingga membutuhkan dua sosok yang mampu bekerja sama.
"Tidak bisa kemudian gubernurnya sibuk rapat, tapi wakilnya hanya dikirim buat menghadiri undangan," ujarnya.
Demokrat, kata Herzaky, menginginkan gubernur dan wakil gubernur yang saling membantu dalam menyelesaikan permasalah di Jakarta.
Adapun saat ini Demokrat sudah berkomunikasi dengan sejumlah tokoh yang berpotensi akan didukung di Pilkada Jakarta. Namun, Demokrat belum memutuskan siapa sosok yang akan diusung.
Pilihan Editor:Dosen Unusia Zainul Kunjungi Presiden Israel, Kampus Bakal Gelar Sidang Etik