TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbudristekdikti, Abdul Haris, menyatakan data Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti) dalam kondisi aman. Layanan PDDikti tidak terganggu akibat peretasan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2.
"PDDikti aman. Kami punya server sendiri," kata Abdul Haris dalam rapat dengar pendapat antara Kemendikbudristek dengan Komisi X DPR di Jakarta, Rabu 10 Juli 2024.
PDDikti merupakan pangkalan data yang menghimpun data mahasiswa dan dosen dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Data itu berupa riwayat pendidikan hingga artikel ilmiah mahasiswa dan dosen
Menurut Abdul Haris, data PDDikti menjadi acuan backup data penerima KIP Kuliah ongoing. Karena itu, meski ada peretasan, data mahasiswa dan dosen dalam kondisi aman.
Ia mengatakan, pihaknya juga berkerja sama dengan PTN untuk memperbaharui data yang sudah direkam. Sehingga, pencarian kehilangan data bisa ditangani.
Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Suharti, mengatakan, ada 49 layanan digital Kemendikbudristek yang terganggu akibat peretasan PDSN 2. Empat belas dari 49 layanan itu sudah pulih. Sebagian besar layanan itu terkait beasiswa.
"Sudah 14 domain yang berjalan normal dan pulih sepenuhnya. Selisihnya taraf pemulihan. Beasiswa dan sebagainya sudah pulih," kata Suhari dalam rapat Kemendikbudristek dengan Komisi X DPR di Gedung DPR, Jakarta dipantau via YouTube, Selasa 9 Juli 2024.
Suharti tidak merinci layanan apa saja yang sudah pulih. Ia hanya mengatakan, sisa layanan yang belum pulih saat ini sedang diupayakan berfungsi normal. Ia berjanji semua layanan pulih sebelum 29 Juli 2024.
"Butuh waktu dan dari pembahasan bersama dengan tim IT tidak mungkin dipulihkan hanya dalam waktu seminggu dua minggu, jadi dipastikan sampai 29 Juli sistem akan pulih kembali," kata Suharti.
Kemendikbudristek sebelumnya mengatakan, ada sebanyak 47 layanan terkendala imbas PDNS diretas. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Dikdas dan Dikmen Kemendikbud Ristek, Muhammad Hasbi, membenarkan bahwa server lembaganya terkendala.
"Sehubung dengan gangguan teknis yang terjadi pada PDN dua Kementerian Kominfo sejak 20 Juni 2024 sampai saat ini. Terdapat 47 domain layanan atau aplikasi Kemendikbud Ristek yang terdampak," kata Hasbi kepada Tempo melalui pesan singkat pada Selasa, 25 Juni 2024.
DESTY LUTHFIANI
Pilihan editor: Ketua DPRD Rembang Supadi Ditahan Otoritas Arab Saudi, Berikut Sanksi Pelanggaran Imigrasi Visa Haji