Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Dini, Bidan di Desa Terpencil Uzuzozo NTT yang Berantas Stunting dan Selamatkan Ibu Hamil

Reporter

Editor

Devy Ernis

image-gnews
Theresia Dwiaudina, bidan di Desa Uzuzozo NTT. TEMPO/ Abul Ala Maududi Ilhamda.
Theresia Dwiaudina, bidan di Desa Uzuzozo NTT. TEMPO/ Abul Ala Maududi Ilhamda.
Iklan

Desa Uzuzozo yang terbentuk pada 2007 ini memang tergolong desa terluar dan terbelakang di wilayah selatan, Kecamatan Nangapanda, Kabupaten Ende. Medan menuju desa itu cukup ekstrem karena melewati jalan setapak berbatu yang menanjak , menuruni lembah, dan juga mesti melewati sungai kecil.

Desa tersebut berada di lembah dengan ketinggian sekitar 500 meter di bawah permukaan laut. 
Desa itu terdiri atas tiga dusun yaitu Dusun Ndetuwaru, Dusun Ndetukedho, dan Dusun Gomo. Jarak antara ketiga dusun itu cukup jauh dan juga melewati medan yang ekstrem. Di Dusun Ndetukedho bahkan tak ada sinyal. Untuk menuju Dusun Gomo misalnya, harus melewati hutan dengan jalan bebatuan dengan medan yang menanjak.

Saban hari, dengan menggunakan motornya, Dini berkeliling Desa Uzuzozo untuk memeriksa kesehatan ibu hamil. Pemeriksaan yang dilakukan mulai dari anamnesa atau wawancara medis, pemeriksaan kehamilan dari fisik sampai misalnya pemeriksaan kadar HB dalam darah. 

Di awal Dini bekerja, Dini melakukan pendataan terhadap ibu hamil. Nyaris semua ibu hamil di sana tidak melahirkan di fasilitas kesehatan. Mayoritas ibu hamil melahirkan di dukun beranak. 
“Setidaknya 9 dari 10 ibu hamil di sini melahirkan di dukun beranak,” ujar Dini. Praktik melahirkan di dukun berisiko bagi ibu dan bayi. Dini kemudian pelan-pelan mengedukasi para ibu hamil agar melahirkan di fasilitas kesehatan. 

Sempat Ditolak dan Tak Dipercaya

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Akses fasilitas kesehatan yang jauh dan medan terjal memang jadi salah satu faktor ibu hamil urung melahirkan di faskes. Tak mudah untuk mengedukasi ibu hamil agar bisa melahirkan di faskes. Dini mesti berhadapan dengan dukun beranak yang sudah puluhan tahun berada di desa itu. Di awal bekerja, Dini juga sempat dicibir oleh sejumlah warga. “Awal-awal saya dianggap seperti bocah yang belum punya banyak pengalaman. Tapi saya terus berjuang mengedukasi mereka tanpa berusaha menggurui,” ujarnya.

Dini melakukan pendekatan dengan dukun di kampung tersebut,  Theresia Jija (75 tahun). Dia berkunjung ke rumah dukun tersebut dengan membawa sirih dan pinang yang menjadi favorit sang dukun. Sambil mengobrol, Dini bertanya mengenai kondisi ibu-ibu hamil yang ditangani oleh dukun tersebut. 

Biasanya, sang dukun memijat perut ibu hamil jika terlihat ada masalah. Menurut Jija, dia memijat perut untuk mengubah posisi janin untuk mempermudah proses persalinan. Namun, dari sisi medis, hal itu sebenarnya tak disarankan karena dikhawatirkan akan memicu komplikasi pada janin. 

Dini putar otak bagaimana agar hal itu semestinya tak dilakukan. Dia juga tak ingin seolah ‘mematikan’ penghasilan sang dukun beranak. Kepada Jija, Dini menyarankan agar pijatan dilakukan di area pinggang saja. “Ibu-ibu di sini mungkin sudah tertanam di otaknya kalau sudah dipegang dukun, sudah tenang dan aman. Jadi kalau disentuh saja sebenarnya mereka seperti sudah tenang maka itu saya minta agar tidak dipijat di perut,” ujarnya.

Dalam proses persalinan, sang dukun tak menggunakan perlengkapan yang layak seperti sarung tangan. Dini mengatakan mereka bisa bekerja sama dalam membantu proses persalinan. “Saya bilang kita bisa kolaborasi. Saya bantu ibu hamil ketika persalinan dan mama dukun bantu urus anak. Jadi kerja mama dukun juga terbantu lebih ringan,” ujarnya. 

Dari situ, perlahan sang dukun menerima apa yang Dini sampaikan. “Kami bekerja sama membantu ibu hamil,” ujar Theresia. Jika ada kasus ibu hamil yang tiba-tiba melahirkan di rumah dan tak sempat dibawa ke fasilitas kesehatan, Dini membantu proses persalinannya dengan bermodal bidan kit atau partus set yang dilengkapi dengan obat-obatan. Sedangkan sang dukun bisa mengurus sang bayi. 

Selama Dini bekerja, belum ada kasus ibu hamil yang melahirkan di dukun kemudian meninggal. Meski begitu, ada potensi risiko apabila melahirkan bukan di tangan profesional. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Cara dan Syarat Pindah BPJS Kesehatan Mandiri ke PBI dengan Mudah

15 jam lalu

Cara dan Syarat Pindah BPJS Kesehatan Mandiri ke PBI dengan Mudah

Ketahui cara dan syarat pindah BPJS Kesehatan mandiri ke PBI dengan mudah. Pastikan terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).


Presiden Jokowi Minta Maaf Lagi kepada Masyarakat Saat Pamitan di NTT

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo berswafoto dengan dengan para tenaga kesehatan saat meninjau RSUD Kefamenanu di Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT, Rabu, 2 Oktober 2024. Presiden Joko Widodo melihat langsung kondisi dan pelayanan di RSUD tersebut dan akan menambah fasilitas beserta alat kesehatannya guna memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus meningkat. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Presiden Jokowi Minta Maaf Lagi kepada Masyarakat Saat Pamitan di NTT

Jokowi minta maaf atas segala kekurangan selama masa jabatannya sebagai presiden dan menyatakan penyesalannya jika ada kebijakan yang kurang berkenan.


Seniman Bandung Pamerkan Kain Tenun tentang Didikan Ibu kepada Anak Laki-laki

1 hari lalu

Seniman asal Bandung, Jawa Barat, Widi Asari, 30 tahun, memamerkan karya seni berbentuk motif kain. Sebuah kisah yang ia gali dari cerita anak laki-laki di Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Karya itu dipamerkan dalam pameran Jakarta Biennale di Taman Ismail Marzuki, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 1 Oktober 2024. TEMPO/Ihsan Reliubun
Seniman Bandung Pamerkan Kain Tenun tentang Didikan Ibu kepada Anak Laki-laki

Seniman Widi Asari memamerkan kain tenun karyanya di Taman Ismail Marzuki, ada sejarah yang mengaitkan peran ibu dan anak laki-laki.


Tekan Stunting, Airin-Ade Siapkan Program Posyandu Ceria dan Asupan Gizi

2 hari lalu

Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Banten Airin Rachmi Diany dan Ade Sumardi berkampanye di Kabupaten Tangerang, pada Kamis 3 Oktober 2024. Dok. Pribadi
Tekan Stunting, Airin-Ade Siapkan Program Posyandu Ceria dan Asupan Gizi


Jokowi Ingin Pos Lintas Batas Negara Tumbuhkan Ekonomi Rakyat, Ini Contohnya

3 hari lalu

Presiden Joko Widodo memberikan keterangan di Rumah Sakit Umum Daerah Kefamenanu, Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timor, Rabu, 2 Oktober 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Ingin Pos Lintas Batas Negara Tumbuhkan Ekonomi Rakyat, Ini Contohnya

Presiden Jokowi mengharapkan Pos Lintas Batas Negara di sejumlah wilayah di Indonesia bisa menubuhkan sentra-sentra ekonomi baru.


Jokowi Harap Bendungan Temef Tingkatkan Produktivitas Petani di NTT

4 hari lalu

Presiden Joko Widodo saat meresmikan tujuh Pos Lintas Batas Negara di Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, Rabu, 2 Oktober 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Harap Bendungan Temef Tingkatkan Produktivitas Petani di NTT

Presiden Jokowi mengatakan air merupakan barang yang sangat vital di NTT. Petani diharapkan bisa panen lebih dari satu kali.


Jokowi Resmikan 7 Pos Lintas Batas Negara, Bilang Jadi Zona Penyangga Pertahanan

4 hari lalu

Presiden Joko Widodo saat meresmikan tujuh Pos Lintas Batas Negara di Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, Rabu, 2 Oktober 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Resmikan 7 Pos Lintas Batas Negara, Bilang Jadi Zona Penyangga Pertahanan

Jokowi mengatakan PLBN merupakan beranda depan Indonesia yang mewakili wajah negara


Mengenal Temef, Bendungan Terbesar di NTT yang Diresmikan Presiden Jokowi Hari Ini

4 hari lalu

Foto udara penampakan bendungan Temef di Kabupaten TTS. ANTARA/Ho-Waskita Karya
Mengenal Temef, Bendungan Terbesar di NTT yang Diresmikan Presiden Jokowi Hari Ini

Presiden Jokowi hari ini, Rabu, 2 Oktober 2024, akan meresmikan Bendungan Temef di Timor Tengah Selatan, terbesar di Nusa Tenggara Timur.


Jokowi Resmikan Bendungan Temef di NTT: Kunci Kemakmuran Itu Air

4 hari lalu

Foto udara penampakan bendungan Temef di Kabupaten TTS. ANTARA/Ho-Waskita Karya
Jokowi Resmikan Bendungan Temef di NTT: Kunci Kemakmuran Itu Air

Presiden Jokowi meresmikan Bendungan Temef yang merupakan bendungan terbesar di NTT. Ia mengatakan air sangat vital bagi masyarakat NTT.


Jokowi Akan Resmikan Bendungan Temef dan PLBN di NTT Hari Ini

4 hari lalu

Presiden Joko Widodo lepas landas dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa, 1 Oktober 2024, untuk kunjungan kerja ke Nusa Tenggara Timur. Sekretariat Presiden
Jokowi Akan Resmikan Bendungan Temef dan PLBN di NTT Hari Ini

Presiden Jokowi melanjutkan kegiatan kunjungan kerja hari kedua di Provinsi Nusa Tenggara Timur dan akan meresmikan Bendungan Temef.