Berdasarkan catatan Tempo, Semuel telah bekerja sebagai Dirjen Aptika selama 8 tahun. Ia beralasan, pengunduran dirinya ini merupakan bentuk tanggung jawab moral sebagai Direktur.
"Saya mohon maaf apabila ada kesalahan dan perkataan saya yang kurang berkenan. Demikian saya sampaikan Indonesia terkoneksi makin digital. Makin maju," ucap Semuel.
Pun, PDNS II Surabaya mengalami serangan siber pada Kamis, dua pekan lalu. Serangan tersebut berjenis ransomware varian LockBit 3.0 yang berimbas pada lumpuhnya 210 server milik lembaga dan instansi baik pusat maupun daerah.
Peretas sempat meminta uang tebusan USD 8 juta atau setara Rp 131 miliar. Namun, pemerintah Indonesia menolaknya.
Di kompleks parlemen, Ketua DPR Puan Maharani, mengatakan pihak-pihak yang bertanggung jawab atas peretasan PDNS untuk mawas diri dan mengevaluasi.
Ia, juga mendorong agar pemerintah mengevaluasi Menteri Kominfo, Budi Arie Setiadi.
“Menteri itu merupakan orang yang membantu presiden, jadi ya selama dalam menjalankan tugasnya tidak bisa maksimal mungkin bisa dievaluasi oleh presiden,” ucap politikus PDIP itu, kemarin.
Menkominfo, Budi Arie Setiadi belum menjawab pesan konfirmasi Tempo ihwal mundurnya Dirjen Aptika dan desakan mundur bagi dirinya. Pesan yang dikirim melalui nomor telepon WhatsApo tersebut hanya menunjukan notifikasi dua centang biru, alias hanya dibaca saja.
Begitu pun Juru bicara BSSN, Ariandi Putra. Hingga laporan ini dipublikasikan belum menjawab pesan pertanyaan yang disampaikan Tempo melalui nomor WhatsApp-nya.
Pilihan Editor: Profil Semuel Abrijani Pangerapan, Dirjen Aptika Kominfo yang Mundur Usai PNDS Diretas