Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Brain Cipher Buka Kunci Server PDNS secara Gratis

Reporter

Editor

Imam Hamdi

image-gnews
Peretas Akan Rilis Kunci Dekripsi Akses PDNS. (X/Brain Cipher)
Peretas Akan Rilis Kunci Dekripsi Akses PDNS. (X/Brain Cipher)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok hacker ransomware Brain Cipher akan membuka kunci Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) yang telah mereka retas. Informasi itu disampaikan akun media sosial X @stalthmole_int. Dalam unggahannya, akun tersebut memberikan informasi bahwa peretas akan memberikan kunci untuk dekripsi akses PDNS yang mereka retas secara gratis.

"Brain Cipher mendustribusikan kunci dekripsi secara gratis. Mereka merilis pertanyaan tambahan di situs web gelap dengan jawaban tujuh pertanyaan populer termasuk alasan penyerangan terhadap pusat data, ucapan terima kasih kepada masyarakat Indonesia atas kesabarannya dan lain-lain," kata @stealthmole_int dalam unggahan pada Rabu, 3 Juli 2024 pukul 20.47 WIB. 

PDNS diretas sejak 20 Juni 2024 lalu dan berimbas terhadap 210 server milik lembaga dan instansi baik pusat maupun nasional. Bahkah peretasan ini menyasar lembaga-lembaga penting negara seperti INAFIS Polri, Bais TNI, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud), Ditjen Imigrasi dan lainnya.

Indonesia juga sempat diminta untuk membayar USD 8 juta atau setara Rp 131 miliar agar data tersebut kembali, namun pemerintah Indonesia menolaknya.

Akun Fusion Intelligence Center @StealthMole tersebut sudah centang biru dan sering membagikan informasi seputar dark web atau pasar gelap dan lainnya.

Unggahan itu berupa tangkapan layar pernyataan dari yang diduga hacker PDNS. Dalam foto yang dibagikan ada logo Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

"Sekarang kami akan menjawab pertanyaan paling populer," denujuab isi tangkapan layar pernyataan yang diduga hacker tersebut.

Isi pernyataan mereka yakni.

1. Kami secara mandiri mengambil keputusan seperti itu, tidak memerlukan intervensi dari layanan khusus dan lembaga penegak hukum.

2. Tidak, tidak ada kesalahpahaman dalam tim kami. Kami adalah tim hebat yang semua orang mendukung keputusan ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. Ini adalah kali pertama dan terakhir korban menerima kunci secara gratis. -Selamat datang di obrolan. Kami tidak sedang menawar.

4. Mengapa kami menyerang pusat data ? Seperti yang Anda ketahui, pusat data adalah industri teknologi tinggi yang membutuhkan investasi besar, dan setiap orang yang menjalankan bisnis ini harus mengetahui hal ini. 99 dari 100 perusahaan tersebut harus membayar jika mereka berada dalam situasi tanpa harapan. Dalam kasus ini, serangannya sangat mudah sehingga kami hanya memerlukan sedikit waktu untuk membongkar data dan mengenkripsi beberapa ribu terabyte informasi.

5. Kami menyimpulkan bahwa perundingan menemui jalan buntu ketika pihak kedua mengalihkan akses ke perundingan tersebut kepada pihak ketiga atau artinya mereka tidak akan mengatakan apa-apa lagi.

6. Kami berterima kasih kepada warga atas kesabaran mereka.

7. Kesimpulan selebihnya bisa Anda ambil sendiri, jangan percaya media. Perhatikan hanya mereka yang 'menepati janjinya'.

"Kesimpulannya, kami akan menunggu pihak kedua secara resmi mengonfirmasi bahwa kuncinya berfungsi dan data dipulihkan. Hanya setelah itu kami akan menghapus data tersebut secara permanen. Jika pihak kedua mengatakan bahwa mereka telah memulihkan datanya sendiri atau dengan bantuan pihak ketiga, kami akan mempublikasikan data tersebut. (Setidaknya jangan mengacaukannya di sini)," tulis unggahan itu.

Selain itu mereka juga melampirkan 4 link tautan yang dijelaskan sebagai kunci mengunduh data PDNS yang telah diretas.

Pilihan editor: Perjalanan Karir Budi Santoso yang Dicopot jadi Dekan Fakultas Kedokteran Unair

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Semuel Abrijani Pangerapan Mundur, Budi Arie Tunjuk Ismail Jadi Plt Dirjen Aptika

8 jam lalu

Direktur Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika (Dirjen SDPPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika Ismail di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat. ANTARA/Livia Kristianti
Semuel Abrijani Pangerapan Mundur, Budi Arie Tunjuk Ismail Jadi Plt Dirjen Aptika

Menkominfo Budi Arie Setiadi menunjuk Ismail sebagai Plt Dirjen Aptika sejak 4 Juli 2024.


Kominfo: Kesenjangan Infrastruktur Hambat Pertumbuhan Ekonomi Digital

1 hari lalu

Wayan Toni Supriyanto, selaku Ketua Sekretariat Panitia Seleksi Calon Dewan Pengawas TVRI Tahun 2022-2027 menyampaikan perpanjangan kerja Dewan Pengawas (Dewas) Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (LPP TVRI) periode 2017-2022 di Gedung Kominfo pada Jumat 10 Juni 2022. Tempo/Hamdan C Ismail
Kominfo: Kesenjangan Infrastruktur Hambat Pertumbuhan Ekonomi Digital

Kominfo menginisiasi visi Indonesia Digital 2045 sebagai salah satu alternatif peta jalan menuju perencanaan strategis transformasi digital.


Seluk-beluk Peretasan: Inilah Anatomi Keamanan dan 8 Serangan Siber

1 hari lalu

Ilustrasi proses peretasan di era teknologi digital. (Shutterstock)
Seluk-beluk Peretasan: Inilah Anatomi Keamanan dan 8 Serangan Siber

Seiring dengan meningkatnya ketergantungan kita pada teknologi dan internet, ancaman serangan siber juga semakin canggih dan beragam.


Ramai soal PDN Diretas, Bos BNI Pastikan Keamanan Data Nasabah

1 hari lalu

BNI meluncurkan aplikasi perbankan baru 'wondr by BNI' di Menara BNI Pejompongan, Jakarta Pusat pada Jumat, 5 Juli 2024. Tempo/Annisa Febiola.
Ramai soal PDN Diretas, Bos BNI Pastikan Keamanan Data Nasabah

Dirut BNI Royke Tumilaar memastikan keamanan data para nasabahnya, di tengah kegusaran masyarakat Indonesia akan serangan ransomware pada PDN.


6 Tips Tidak Terkena Ransomware, Jangan Klik Link Sembarangan

1 hari lalu

Ransomware serupa dengan malware yakni sebagai virus dan program jahat yang dapat mengambil alih perangkat. Kenali pengertian dan jenisnya. Foto: Canva
6 Tips Tidak Terkena Ransomware, Jangan Klik Link Sembarangan

Ransomware dapat mengunci data lalu membuatnya tidak dapat diakses. Untuk itu, pengguna perlu mengetahui tips tidak terkena ransomware.


Sindir Budi Arie Ihwal Penanganan PDNS yang Diretas, DPR: Ini Masalah Besar, Jangan Tanggapi dengan Guyonan

1 hari lalu

Wakil Ketua BKSAP DPR RI, Sukamta saat mengikuti Sidang IPU ke-148 yang digelar di Jenewa, Swiss, Minggu (24/3/2024). Foto: Dody/nr
Sindir Budi Arie Ihwal Penanganan PDNS yang Diretas, DPR: Ini Masalah Besar, Jangan Tanggapi dengan Guyonan

Anggota Komisi Pertahanan DPR Sukamta mempertanyakan upaya pemulihan Pusat Data Nasional pascaperetasan. Minta Budi Arie tak tanggapi dengan guyon.


Begini Tanggapan DPR Usai Dirjen Aptika Semuel Abrijani Mundur dari Jabatan

1 hari lalu

Anggota Komisi I DPR RI Sukamta
Begini Tanggapan DPR Usai Dirjen Aptika Semuel Abrijani Mundur dari Jabatan

DPR menanggapi mundurnya Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan usai kasus peretasan Pusat Data Nasional Sementara 2


Mengenal Apa Itu Ransomware, Cara Kerja, dan Jenis-Jenisnya

1 hari lalu

Apa itu ransomware. Foto: Canva
Mengenal Apa Itu Ransomware, Cara Kerja, dan Jenis-Jenisnya

Baru-baru ini, Pusat Data Nasional (PDN) terkena ransomware yang mengakibatkan data penting hilang. Lalu, apa itu ransomware? Ini penjelasannya.


Mengenal Tor Browser, Perangkat Lunak yang Dapat Mengakses Dark Web

1 hari lalu

Data BAIS, Dijual di Dark Web. FOTO/X
Mengenal Tor Browser, Perangkat Lunak yang Dapat Mengakses Dark Web

Dark web hanya dapat diakses menggunakan perangkat lunak khusus seperti The Onion Router atau yang biasa disebut Tor Browser


Mundurnya Dirjen Aptika Kominfo Usai PDNS Diretas Menuai Beragam Respons

1 hari lalu

Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Semuel Abrijani Pangerapan, usai konferensi pers terkait serangan siber yang menyasar Pusat Data Nasional Sementara (PDNS), Senin, 24 Juni 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Mundurnya Dirjen Aptika Kominfo Usai PDNS Diretas Menuai Beragam Respons

Dirjen Aptika Kominfo Semuel Abrijani mengundurkan diri buntut peretasan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS).