TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Nugraha Gumilar angkat bicara soal penembakan seorang tukang ojek oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM). Dia membantah tudingan TPNPB-OPM yang menyebut korban merupakan mata-mata TNI.
"Almarhum bukan mata-mata TNI," kata Nugraha dalam pesan tertulisnya kepada Tempo melalui aplikasi WhatsApp, Ahad, 23 Juni 2024.
Nugraha mengatakan korban yang bernama Husen, 39 tahun, itu merupakan warga sipil yang tak terlibat dalam aktivitas militer. Dia juga menyampaikan bahwa korban tidak memiliki hubungan dengan TNI. "Iya betul (masyarakat sipil). Tidak ada sangkut pautnya dengan TNI," ujarnya.
Lebih lanjut, jenderal bintang dua itu menyebut bahwa TNI akan menindaklanjuti penembakan Husen yang dilakukan oleh TPNPB-OPM tersebut. "TNI akan bertindak tegas terhadap OPM yang telah bertindak brutal membunuh masyarakat sipil yang tidak berdosa," kata dia.
Adapun TPNPB-OPM menyatakan bertanggung jawab atas penembakan terhadap seorang tukang ojek di JalanTurunan, Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, pada Rabu, 19 Juni 2024 sekitar pukul 15.20 WIT. Tindakan itu dilakukan karena mereka meyakini pengojek bernama bernama Husen, 39 tahun, itu adalah mata-mata militer Indonesia.
Panglima Tinggi TPNPB-OPM Jenderal Goliath Tabuni mengatakan telah menerima laporan dari Kelenak Murib yang menjadi Komandan Operasi TPNPB Sinak tentang penyerangan itu. Husen telah diawasi karena dicurigai selalu bekerja sama dengan militer Indonesia di Puncak Jaya. Ia beberapa kali terlihat masuk ke dalam pos tentara Indonesia. "Akhirnya kami melakukan penembakan terhadap Husen selaku agen intelijen militer pemerintah Indonesia," kata Goliath melalui keterangan tertulis, Ahad, 23 Juni 2024.
Menurut Goliath, TPNPB memiliki daftar sejumlah nama yang dicurigai menjadi agen intelijen Indonesia. Sebagian besar dari mereka bekerja sebagai tukang ojek. Mereka tidak segan untuk mengeksekusi mati orang-orang yang terbukti bekerja sama dengan militer Indonesia.
Kepala Polres Puncak Jaya Ajun Komisaris Besar Kuswara sebelumnya mengatakan, seorang saksi menemukan Husen terbaring berlumuran darah di pinggir jalan pada 19 Juni lalu. "Saksi langsung membawa korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mulia," kata Kuswara.
Personel Polres Puncak Jaya kemudian mendatangi lokasi namun pelaku sudah melarikan diri. Husen saat ini masih menjalani perawatan di RSUD Mulia untuk mengobati luka tembak di kepala.
ADVIST KHOIRUNIKMAH
Pilihan Editor: Koalisi Pertanyakan Urgensi Pemberian Pangkat Jenderal Kehormatan Prabowo