Yaqut mengatakan luasan Mina memang sangat terbatas dan tidak mungkin diperbesar. Sementara jemaah haji jumlahnya terus bertambah. Apalagi seluruh peserta haji tiba di Mina usai mabit di Muzdalifah.
Jumlah jemaah yang besar yang tak bisa diimbangi dengan daya tampung di Mina membuat jemaah harus berdesak-desakan dalam tenda. Hal ini membuat jemaah Indonesia ada yang harus rela berdiam diri di lorong pada saat-saat tertentu.
Kondisi itu yang menjadi salah satu sorotan Timwas Haji DPR. Namun pengelolaan tenda di tiap maktab adalah kewenangan otoritas Arab Saudi lewat Mashariq.
"Mungkinkah solusinya agar bisa menampung jamaah lebih banyak seperti double deck? Memperluas Mina tak mungkin. Kalau space tetap, tapi jemaah terus bertambah, pasti akan terjadi kepadatan itu," tutur Yaqut.
Menurut Yaqut, masalah kepadatan di Mina tidak hanya dialami jemaah Indonesia. Jemaah lain dari seluruh dunia mengalami hal yang sama, utamanya negara yang memiliki kuota banyak.
Dia yakin Menteri Haji Arab Saudi telah memiliki solusi, tetapi masih didalami agar sesuai dengan ketentuan.
"Harapannya ada solusi di Mina. Kondisi Mina selalu disampaikan kepada jemaah. (Jika) membangun Mina bertingkat, ada efek keamanan jika dibuat bertingkat, ada efek keselamatan, jadi pertimbangan utama," kata Yaqut.
Pilihan editor: Menkopolhukam Sebut Satgas Lakukan 3 Langkah Berantas Judi Online, Apa Saja?