Menanggapi namanya yang masuk bursa Pilgub Jakarta, Anies memilih tak banyak berkomentar.
“Ya kita lihat nanti, ngalir aja,” kata Anies saat ditanya wartawan usai acara perayaan ulang tahun Raja Charles III dari Inggris di The Ritz-Carlton, Mega Kuningan, Jakarta Selatan pada Kamis malam, 7 Juni 2024.
Anies memberikan jawaban yang sama ketika ditanya tentang kabar bahwa Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan menggaetnya sebagai bacagub. “Kita ngalir aja lah pokoknya,” ujar dia.
Dosen Ilmu Politik Universitas Paramidana Ahmad Khoirul Umam mengatakan, peluang Anies diusung PDIP terbuka. Anies dinilai punya kepentingan yang sama dengan PDIP di Pilkada 2024.
“Meskipun Anies dan PDIP berada pada gerbong yang berbeda secara politik maupun ideologis di Pilkada DKI Jakarta 2019 dan Pilpres 2024, namun di Pilkada DKI 2024 ini bisa jadi kedua entitas ini dipertemukan oleh kepentingan yang sama,” ujar dia.
Di satu sisi, kata Umam, ada PDIP yang telah kehilangan dominasinya di politik lokal Jakarta setelah mengalami penurunan kursi DPRD di Pemilu 2024. “Sehingga butuh kekuatan tambahan untuk berhadap-hadapan dengan pemenang Pemilu 2024 yang akan pegang kekuasaan dan tidak akan melepaskan kepemimpinan Jakarta berada di luar kontrol dan kendali mereka sebagai penguasa,” ucap Umam.
Di sisi lain, Umam menyampaikan bahwa ada Anies yang juga berkepentingan menjaga kartu politiknya agar tetap relevan hingga Pilpres 2029 mendatang. Anies yang berstatus petahana, kata Umam, pasti akan melirik dan dilirik PDIP yang memiliki 16 persen dukungan di Jakarta.
Pilihan Editor: Diperiksa KPK Senin Besok, Apa Hubungan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dengan Kasus Harun Masiku?