"Kami akan koordinasikan dulu dengan yang lain mengenai sikap," ujar Ramadhan.
4. Peneliti ICW Kurnia Ramadhana: Jangan Sampai Ada Hal yang Ditutupi
Indonesia Corruption Watch (ICW) mengingatkan sembilan orang yang terpilih menjadi anggota Pansel KPK agar bekerja transparan dan akuntabel. “Jangan sampai ada hal-hal yang ditutup-tutupi dari masyarakat,” kata peneliti ICW Kurnia Ramadhana, Kamis, 30 Mei 2024.
Kurnia mengatakan Pansel KPK sebaiknya mempertimbangkan rekam jejak calon komisioner maupun Dewas KPK, yakni rekam jejak yang tak terbatas pada hukum melainkan juga rekam jejak etik.
“Terbukti ketika pansel mengabaikan aspek etik, khususnya kepada Firli Bahuri, tersandung permasalahan etik bahkan hukum di Polda Metro Jaya. Maka kesalahan tahun 2019 tak boleh diulang,” katanya.
Dia menuturkan ICW menganggap, dalam bekerja, Pansel KPK harus mengedepankan nilai-nilai integritas selama proses penjaringan, seperti kepatuhan LHKPN baik bagi penyelenggara negara aktif yang mendaftar atau mantan penyelenggara negara.
“Kemudian bisa selektif dalam menilai independensi pendaftar. Jangan sampai pendaftar komisioner dan Dewas KPK membawa agenda kelompok tertentu, karena bisa bias dalam melakukan penegakan hukum di KPK,” ujarnya.
Menurut dia, Pansel KPK juga sebaiknya jemput bola terhadap para pendaftar saat ini, karena dianggap tak mudah meminta seseorang mendaftar sebagai pimpinan atau Dewas KPK.
“Pansel harus buat daftar orang-orang potensial baik secara kompetensi integritas keberanian untuk diminta mendaftar sebagai calon komisioner dan Dewas KPK,” ujarnya.
RIRI RAHAYU | ANDI ADAM FATURAHMAN | BAGUS PRIBADI
Pilihan editor: Resmi Diusung Golkar di Pilkada Solo 2024, Sekar Tandjung Masuk Radar PKS