“Pemberantasan korupsi melalui penindakan (upaya represif) harus betul-betul bisa memberikan efek jera bagi para pelakunya, sekaligus pemulihan atas kerugian negara secara optimal. Melalui pencegahan (upaya preventif), harus betul-betul secara kolaboratif dengan melibatkan seluruh unsur bisa membangun sistem tata kelola dan mengawalnya,” ujarnya.
2. Mantan Penyidik Senior KPK Novel Baswedan: Kerja Pansel KPK Harus Diawasi
Mantan penyidik senior Novel Baswedan menanggapi komposisi panitia seleksi atau Pansel KPK yang dibentuk Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Menurut Novel, nama-nama yang ada dalam tim tersebut masih harus diawasi kerjanya dalam memilih calon pimpinan KPK periode yang akan datang.
Novel menyinggung pembentukan Dewan Pengawas (Dewas) KPK periode 2019-2024 yang dia sebut berisi nama-nama hebat. Namun, kata dia, mereka ternyata tidak berhasil menjalankan tugasnya dengan baik.
“Kita tentu belum lupa dengan nama-nama anggota Dewan Pengawas KPK yang begitu hebat, tetapi faktanya gagal mengemban harapan pengawasan yang baik terhadap KPK (Pimpinan KPK),” kata Novel melalui pesan pendek pada Kamis, 30 Mei 2024.
Maka dari itu, Novel mengatakan kinerja para anggota Pansel KPK kali ini harus terus dikawal. “Sehingga kita mesti melihat dulu bagaimana hasil kerja Pansel KPK ini dalam memilih pimpinan KPK periode tahun 2024-2029,” ucapnya.
Novel pun berharap Pansel KPK yang telah dibentuk akan mampu bekerja dengan baik. Dia menuturkan nilai-nilai kejujuran, objektivitas, dan independensi harus menjadi prioritas Pansel KPK dalam melaksanakan tugasnya.
3. Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi Muhammad Nur Ramadhan: Komposisinya Pilihan Istana
Anggota Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi Muhammad Nur Ramadhan mengatakan komposisi sembilan nama Pansel KPK tidak jauh berbeda dari daftar yang sebelumnya beredar.
"Sesuai dugaan, komposisinya memang pilihan Istana," kata Ramadhan kepada Tempo pada Kamis, 30 Mei 2024.
Namun, kata dia, Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi belum dapat menyatakan sikap resmi ihwal ditetapkannya sembilan nama yang berbeda dengan nama-nama yang direkomendasikan Koalisi beberapa waktu lalu.