TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Tim Pemenangan Ridwan Kamil-Suswono, Ahmad Riza Patria, mengungkap sejumlah alat peraga kampanye atau APK pasangan nomor urut 1 yang dirusak oleh sekelompok orang. Mantan wakil gubernur Jakarta itu tidak menyebut di mana saja lokasi perusakan ini, namun dia sangat menyayangkan perilaku seperti itu terjadi saat Pilkada Jakarta 2024.
“Kami memang menemukan banyak APK-APK yang kami buat, kami pasang, dirusak oleh kelompok tertentu. Mari kita sama-sama masyarakat menghadirkan proses pilkada ini secara baik dan damai,” kata pria yang akrab disapa Ariza itu saat ditemui di Rumah Pemenangan Ridwan Kamil-Suswono, Jakarta Selatan, Kamis malam, 31 Oktober 2024.
Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal ini juga mulai melihat kampanye hitam atau black campaign yang seharusnya tidak diperkenankan muncul dalam gelaran pilkada. Dia mengajak semua pihak untuk mengedepankan kampanye yang baik, santun dan damai.
“Pada malam ini kami ingin mengajak semuanya ya, siapa saja mari sama-sama kita mengedepankan kampanye yang baik, kampanye yang damai, kampanye yang santun. Mengedepankan kebersamaan, persaudaraan dan menjunjung tinggi demokrasi,” ujar politikus Partai Gerindra itu.
Menurut Ariza, pergelaran pilkada harus mengedepankan kepentingan bangsa dan negara. Hal ini disebutnya lebih utama ketimbang kepentingan partai maupun kepentingan pribadi. “Sebagai anak bangsa, pilkada hanya sebuah proses demokrasi, mari sama-sama kita junjung dan laksanakan secara baik,” ucap Ariza.
Dalam Pilkada Jakarta, pasangan nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono mendapat dukungan dari Koalisi Indonesia Maju atau KIM Plus. Mereka bakal bersaing dengan pasangan nomor urut 2 Dharma Pongrekun-Kun Wardana dari jalur independen alias non partai. Serta pasangan nomor urut 2 Pramono Anung-Rano Karno yang didukung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Sebulan menjelang pelaksanaan pencoblosan, elektabilitas pasangan Ridwan Kamil-Suswono terus dikejar oleh Pramono Anung-Rano Karno. Dalam survei terakhir LSI Denny JA, elektabilitas Ridwan Kamil-Suswono tercatat 37,4 persen sedangkan Pramono Anung-Rano Karno tercatat 37,1 persen atau hanya terpaut 0,3 persen saja.
Dalam temuan survei itu, disebutkan mesin partai politik pendukung Ridwan Kamil tak berjalan maksimal. Direktur LSI Denny JA Sunarto Ciptoharjono mengatakan mesin politik KIM Plus tak berjalan efektif untuk Ridwan Kamil. "Ini terlihat dari distribusi elektabilitas kandidat," ujar Sunarto pada Rabu, 30 Januari 2024.
Pilihan Editor: PSI Bakal Sanksi Anggota yang Alihkan Dukungan ke Pramono Anung