TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 1.427 unit rumah terdampak banjir di Kabupaten Asahan, Sumatra Utara pada Jumat malam, 1 November 2024.
Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, mengatakan wilayah yang tergenang terletak di Desa Sei Dua Hulu dan Desa Simpang Empat, Kecamatan Simpang Empat. Adapun ketinggian air berkisar antara 30-50 sentimeter.
Baca juga:
“Banjir disebabkan oleh intensitas hujan tinggi dan luapan sungai,” kata Abdul Muhari dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 2 November 2024.
Tidak hanya rumah, banjir juga merusak fasilitas umum antara lain enam jembatan, dua tempat ibadah, serta menyebabkan abrasi jalan. Sebanyak 5.623 warga terdampak. Sebagian di antara warga sempat mengungsi.
Muhari mengatakan ketinggian air dilaporkan mulai surut pada Sabtu siang. Sebanyak lima tenda yang didirikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Asahan di lokasi Pasar Traktor Dusun XV mulai dibongkar karena warga berangsur kembali ke rumahnya masing-masing.
Hingga hari ini, BPBD Kabupaten Asahan melakukan tinjau lapangan dan berkoordinasi dengan unsur terkait serta pihak Kecamatan desa setempat untuk pendataan kerusakan dan kebutuhan masyarakat terdampak.
Diketahui wilayah Kabupaten Asahan memang sering dilanda banjir dalam tiga bulan terakhir. Pada September, banjir setinggi 150 sentimeter melanda Kecamatan Sei Dadap. Sementara pada Oktober, delapan desa di enam kecamatan terdampak banjir antara lain kecamatan tanjung Balai, Teluk Dalam, Tinggi Raja, Simpang Empat, Sei Dadao, dan Silau Laut.
BNPB mengimbau warga terutama yang tinggal di Kabupaten Asahan untuk waspada terhadap potensi banjir di musim penghujan akhir tahun 2024 hingga awal tahun 2025. Menurut Abdul Muhari, prakiraan cuaca wilayah Kabupaten Asahan masih berpotensi turun hujan dengan intensitas ringan hingga sedang pada beberapa hari kedepan.
“Untuk kesiapsiagaan, warga dapat mempersiapkan stok logistik serta menyimpan dokumen dan barang berharga ke tempat yang lebih aman, dan mempersiapkan rencana evakuasi mandiri jika diperlukan pada kondisi kedaruratan,” ujar Abdul Muhari.
PIlihan Editor: Pemda Jakarta Antisipasi Dampak Musim Hujan, Beberapa Titik Ini Masih Rawan Banjir