Kemudian Sirekap yang dibuat sejak 2019 untuk Pilkada menggunakan tanda tangan digital yang dilakukan oleh dua orang, yaitu ketua dan seorang anak muda yang menjadi anggota KPPS. Kebaruan lain pada Sirekap yang dikembangkan oleh ITB, yaitu pada kemampuan aplikasi membaca atau menerjemahkan angka dengan dua perangkat yang berbeda. Sirekap sudah menggunakan OMR atau Optical Mark Recognition, yang bisa lebih rinci menerjemahkan tulisan angka dan melengkapi Optical Character Recognition (OCR).
Ditemukan Serangkaian Kesalahan
Sejumlah masalah ditemukan dalam Sirekap milk KPU. Alat bantu hitung suara itu kerap menyajikan data yang tidak akurat ketika penyelenggara mengunduh hasil penghitungan suara dalam aplikasi.
Salah satu yang menjadi sorotan publik adalah ledakan suara untuk Partai Solidaritas Indonesia atau PSI dalam Sirekap pada 1-2 Maret 2024. Dalam waktu sehari, PSI memperoleh 101.426 suara setelah data Sirekap menunjukkan ledakan suara pada Jumat, 1 Maret.
Data Sirekap pada pukul 14.00 WIB, Sabtu, 2 Maret 2024, memperlihatkan suara PSI bertambah 0,12 persen selang 24 jam ledakan suara. Suara PSI bertambah dari 2.300.600 pada 1 Maret 2024 pukul 12.00 WIB menjadi 2.402.026 suara atau 3,13 persen, pada 2 Maret pukul 14.00 WIB. Jumlah tersebut berdasarkan jumlah penghitungan di 541.298 dari 823.236 tempat pemungutan suara (65.75 persen).
Adapun Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyatakan terjadi anomali di Sirekap. Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PPP, Achmad Baidowi, mengatakan terjadi anomali di Sirekap yang sudah mencapai 65 persen pada akhir Februari 2024.
“Anomali terlihat dari penurunan suara dari PPP, sementara jumlah TPS yang di-input bertambah," kata Awiek dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat, 1 Maret 2024.
Karena itu, pria yang akrab disapa Awiek ini meminta kader partainya mengawal suara Pemilu 2024 sebagai tanggapan atas perkembangan angka real count yang ditampilkan dalam Sirekap.