TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil menempati peringkat pertama di Indonesia pada bidang engineering and technology dalam QS World University Ranking by Subject 2024. Pada level dunia di bidang ini, UGM menempati posisi ke-316.
Dekan Fakultas Teknik UGM, Selo, mengatakan, seluruh sivitas FT UGM selalu berupaya memberikan fasilitas dan dukungan yang terbaik dalam menyiapkan calon-calon pemimpin masa depan. Terkhusus dalam situasi dunia yang terus berubah dan bahkan perubahan tersebut dirasa sangat cepat.
Menurut Selo, pencapaian ini mengindikasikan bahwa bidang Teknik UGM sedang bertumbuh. "Kami akan terus bekerja keras dan berbenah agar pertumbuhan tersebut akan terus berlangsung di masa mendatang, untuk lebih berkontrubusi dalam mewujudkan kedaulatan dan kemandirian teknilogi bangsa Indonesia,” kata Selo dilansir dari situs UGM pada Rabu, 17 April 2024.
Dalam pemeringkatan universitas dunia berdasar subjek di bidang engineering and technology, UGM memperoleh skor 64.1. Secara rinci, skor ini dihitung dari beberapa indikator. Indikator pertama yakni academic reputation dengan skor 71,2. Kemudian employer reputation (69,2), citation per paper (60,7), h-index citation (46,6), dan terakhir international research network (41).
Penilaian bidang engineering and technology mencakup 8 subyek. Mulai dari chemical engineering, civil and structural engineering, computer science and information systems, data science and artificial intelligence, electrical and electronic engineering, petroleum engineering, mechanical engineering, serta mineral and mining engineering.
Pada level dunia di bidang dalam cakupan FT tersebut, UGM bertengger bersama Dalian University of Technology China dan Kyung Hee University South Korea. Sementara di level asia, peringkat pertama bidang engineering dan technology ditempati Tsinghua University China dengan skor 87.1. Adapun pada level dunia, Massachusetts Institute of Technology atau MIT menempati peringkat pertama dengan skor 96,8.
Pilihan Editor: BEM FH UGM, Undip, Unpad dan Unair Serahkan Amicus Curiae ke MK soal Sengketa Pilpres