TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo alias Jokowi akan menggelar rapat terbatas untuk membahas langkah pemerintah Indonesia usai serangan Iran terhadap Israel. Agenda rapat itu diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Menurut Airlangga, rapat tersebut akan digelar hari ini, Selasa, 16 April 2024. “Bapak Presiden besok (hari ini) akan mengadakan rapat internal mengenai ini (konflik Iran-Israel) dan tentu kita akan mempersiapkan langkah-langkah Indonesia,” kata Airlangga di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat pada Senin, 15 April 2024.
Airlangga menyampaikan bahwa kondisi geopolitik saat ini sedang tidak baik-baik saja. Dia menyoroti konflik Iran-Israel sebagai salah satu momen yang menyebabkan tensi politik global semakin tinggi.
Maka dari itu, Airlangga mengklaim Indonesia butuh soliditas politik di dalam negeri, termasuk antarpartai politik. “Jadi kita harus move on dengan tantangan yang tidak biasa dan tentunya membutuhkan soliditas dari seluruh partai politik menghadapi ketidakpastian dunia ini,” ucap Ketua Umum Partai Golkar itu.
Airlangga menyampaikan pemerintah telah melakukan koordinasi dengan kedutaan Indonesia di Jordan dan Iran usai serangan drone ke Israel. Dia juga berharap Dewan Keamanan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) bisa segera mengambil langkah bersama. “Kita tentu berharap Dewan Keamanan PBB bisa mengambil langkah-langkah supaya terjadi deeskalasi bukan eskalasi,” kata dia.
Airlangga mengatakan Indonesia tidak perlu khawatir konflik Iran-Israel akan berpengaruh buruk kepada ekonomi Tanah Air. “Tetapi kita tidak perlu khawatir karena fundamental ekonomi kita kuat,” ujar Airlangga.
Sebelumnya, pasukan Garda Revolusi Iran meluncurkan lebih dari 300 drone dan rudal ke wilayah Israel dari wilayah Iran, lebih dari 1.770 kilometer dari Negeri Yahudi.
Pemerintah Iran telah menegaskan bahwa operasinya ini merupakan balasan terhadap serangan Israel terhadap kantor konsulat Iran di Damaskus. Serangan Israel itu menewaskan dua jenderal Garda Revolusi Iran dan lima penasihat militer.
Iran menyatakan bahwa operasi militer menyerang Israel pada 14 April 2024 telah berakhir tapi mengancam bila Israel membalas, maka Israel akan mendapat balasan yang jauh lebih besar.
“Kami tidak berniat melanjutkan operasi militer melawan Israel. Operasi tersebut telah berakhir dan kami menyatakan bahwa Kubah Besi (Iron Dome) ternyata tidak mampu memberikan perlawanan yang berarti terhadap operasi kami sehingga operasi ini kami hentikan,” kata Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Mohammad Bagheri, sebagaimana dikutip kantor berita Iran IRNA, pada Minggu, 14 April 2024.
Pilihan Editor: Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran