TEMPO.CO, Jakarta - Ledakan gudang peluru atau Gudang Amunisi Daerah (Gudmurah) Kodam Jaya di daerah Ciangsana sampai sekarang masih meninggalkan bekas, bahkan kerugian. Menurut laporan sejumlah rumah warga mengalami kerusakan seperti pecahnya kaca jendela. Warga yang terdampak di sekitar wilayah Gudmurah Kodam Jaya sebelumnya dievakuasi setelah ledakan tersebut terjadi.
Kepala Dinas Penerangan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) Brigadir Jenderal Kristomei Sianturi mengklaim, Kodim telah memperbaiki setidaknya 44 rumah warga yang rusak di Kabupaten Bogor akibat ledakan gudang amunisi. Menurut dia, TNI terus menyisir setiap rumah untuk mengupayakan perbaikan.
Sedangkan menurut laporan dari pemerintah kota Bogor, ada 31 rumah warga yang rusak akibat dampak ledakan dari gudang amunisi. Penjabat (Pj) Bupati Bogor, Asmawa Tosepu menjelaskan bagaimana kondisi kerusakan yang dialami warga dengan melakukan asesmen langsung ke lokasi terdampak di daerah Gunung Putri pada Ahad, 31 Maret 2024.
"Data sementara ada 31 rumah yang terdampak berupa kaca pecah, plafon retak, atap retak atau bolong," Kata Asmawa.
Proses asesmen sendiri akan dilakukan selama 14 hari dilakukan dengan menghitung kerusakan sejumlah rumah terdampak dan mengupayakan solusi-solusi penanganan ke depan. “.Tentu akan didata terlebih dahulu lalu dikoordinasikan dengan Pemerintah Pusat dan Pemprov Jabar untuk tindak lanjut penanganan,” ujar Asmawa pada Ahad, 31 Maret 2024.
Aswamawa kemudian memutuskan untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang rumahnya rusak terdampak ledakan pada 5 April 2024. Berdasarkan hasil asesmen yang dilakukan, pemerintah Bogor akan memberikan uang sejumlah maksimal lima juta rupiah.
"Dari hasil peninjauan langsung rata-rata rusak ringan, seperti kaca pecah di beberapa rumah dan masjid. Kemudian plafon dan atap retak. Minimal bantuan yang akan kami berikan adalah Rp1 juta, kaca pecah Rp150 ribu per jendela,” ujarnya.
Sementara itu, dikutip dari Antara, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jendral TNI Maruli Simanjuntak ketika dimintai keterangan di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pada Jumat 5 April, menjelaskan pihaknya telah mengupayakan ganti rugi kepada masyarakat yang mengalami kerugian. Upaya tersebut saat ini tengah berlangsung untuk warga yang rumahnya terkena dampak ledakan Gudang Amunisi Daerah (Gudmurah) Kodam Jaya, Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri.
Maruli hanya menjelaskan secara umum, tidak merinci jumlah pasti KK yang terdampak atau yang sudah diberikan ganti rugi. "Ganti ruginya kan sudah jalan. Kita lihatlah memang kemarin yang saya lihat ada orang yang mengungsi karena takut bukan karena rusak berat," Ungkap Maruli.
"kita sudah pilah pilih mana yang rusak rusak kita coba perbaiki," ujar Maruli secara singkat.
Sebelumnya dilansir dari Antara menurut keterangan dari Maruli pada 31 Maret 2024, ada kemungkinan untuk merelokasi pemukiman penduduk di sekitar Gudang Amunisi Daerah Kodam Jaya. Hal itu disampaikan sebagai tanggapan peristiwa kebakaran dan ledakan akibat amunisi kadaluarsa di tempat tersebut.
"Ya, ada kemungkinan (relokasi). Semua ada, pasti ada, nanti jadi hasil evaluasi," kata Maruli.
KSAD menjelaskan pembahasan relokasi masih akan didiskusikan, termasuk mengenai kemungkinan teknis pelaksanaannya.
"Kami cari lagi nanti bagaimana teknisnya, apakah mungkin kami, misalnya, ini kan kondisinya hanya terganggu terancamnya, ternyata kami bisa atasi. Mungkin enggak kita bisa tanpa terganggu dengan suara segala macam? Dan itu segala macam kami didiskusikan," kata dia.
Pilihan Editor: Pj Bupati Bogor: 31 Rumah Rusak Akibat Ledakan Gudang Amunisi TNI