Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pertamina Kembangkan Penggunaan Minyak Goreng Bekas untuk Campuran Bahan Bakar Pesawat

image-gnews
Iklan

INFO NASIONAL – PT Pertamina (Persero) sedang mengembangkan penggunaan minyak goreng bekas untuk digunakan sebagai bahan baku pembuatan Sustainable Aviation Fuel (SAF). SAF merupakan solusi bahan bakar pesawat yang lebih ramah lingkungan.

Dibuat dari campuran bahan bakar jet konvensional dan bahan pencampur berkelanjutan, yang salah satunya dari minyak goreng bekas, SAF dapat langsung digunakan tanpa modifikasi khusus pada pesawat. Campuran ini, dikenal sebagai 'neat SAF', merupakan versi berkelanjutan dari bahan bakar Jet A dan Jet A-1, cocok untuk berbagai jenis pesawat.

“Sudah cukup banyak kajian dengan nongovernment organization (NGO) terkait used cooking oil (UCO) atau minyak goreng bekas, saat ini Pertamina Patra Niaga sedang membuat inisiatif bagaimana cara membuat mekanisme pengumpulannya itu. Jadi ketika nanti kita bisa mendapatkan UCO dari masyarakat, InsyaAllah bisa affordable atau terjangkau,” kata Senior Vice President Research & Technology Innovation Pertamina, Oki Muraza saat hadir menjadi pembicara dalam acara Ngobrol@Tempo dengan tema “Green Aviation Dialogue: Implementasi Sustainable Aviation Fuel di Indonesia” di Gedung Tempo, Jakarta, Selasa 26 Maret 2024.

Saat ini, lanjut dia, untuk kebutuhan penelitian, Pertamina menggunakan UCO yang berasal dari para karyawan. “Kami punya pilot plant di Pulo Gadung, dan itu cukup (menggunakan bahan dari minyak goreng bekas karyawan -red)” Namun, Oki melanjutkan, Pertamina saat ini sedang menyasar kebutuhan nasional.

Diketahui, banyak yang membutuhkan UCO. Komoditas ini pun menarik untuk diekspor karena seluruh dunia juga mencari minyak goreng bekas. “Jadi pencarian minyak goreng bekas ini berlomba,” kata dia. Mau tidak mau, lanjut dia, Indonesia juga harus bersaing dengan negara lainnya.

Pertamina berharap regulasi terkait UCO segera diwujudkan. Apalagi regulasi ini juga akan memprioritaskan pasokan minyak goreng bekas ke dalam negeri atau Domestic Market Obligation (DMO).  “Kalau regulasi ini sudah ada pasti akan bagus dan akan sangat membantu.”

Dengan adanya regulasi di tahun ini, lanjut Oki, di tahun 2027 target 1 persen akan tercapai. “Karena bahan bakunya akan kita simpan dulu. Kita buat kerangka regulasi yang memungkinkan untuk memprioritaskan dari dalam negeri. Kita bisa mengejar tahun 2027.

”Untuk bahan baku dari minyak goreng bekas ini, lanjut dia, Pertamina akan melakukan secara bertahap hingga 1 persen tercapai. “Tergantung kemampuan produksi kita, karena yang terpenting lihat keterjangkauannya.” Maskapai, lanjut dia, harus bisa membuat harga terjangkau ketika menggunakan bahan baku ramah lingkungan ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Oki yakin, dengan menggunakan bahan baku UCO lebih dapat diterima oleh dunia internasional. “Apalagi kita sudah mempunyai teknologinya,” ujar dia. Dia pun berharap, terdapat kampanye atau sosialisasi terkait minyak goreng bekas, agar masyarakat dapat mengetahui manfaatnya.

Sementara itu, demi keberlanjutan produksi SAF, terdapat tujuh sumber utama bahan baku yang dapat digunakan. Pertama, minyak goreng bekas yang berasal dari lemak nabati atau hewani yang telah digunakan untuk memasak. Kedua, selulosa yaitu berupa residu dari kayu berlebih, pertanian, dan residu hutan. Ketiga, Camelina yaitu tanaman energi dengan kandungan minyak lipid tinggi. Keempat, Jatropha yang menghasilkan biji yang mengandung minyak lipid dan tak dapat dimakan.

Kelima, Halophyta yaitu rumput rawa asin. Keenam, Alga yaitu tanaman mikroskopis yang tumbuh di air tercemar atau asin, memberikan kontribusi dari karbondioksida. Dan ketujuh, limbah padat kota yang berasal dari rumah tangga dan bisnis.

Direktur Bioenergi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Edi Wibowo mengatakan, potensi penggunaan bahan baku minyak goreng bekas tidak diketahui dengan pasti. Namun, saat ini teknologinya sudah berkembang di Pertamina.

Masyarakat, lanjut dia, juga sudah mulai membuat gerakan untuk mengumpulkan minyak goreng bekas. “Terdapat juga beberapa NGO yang mengumpulkan,” kata dia. Sayang, meskipun sudah dikumpulkan tetapi pemanfaatannya belum. “Saat ini sudah ada pengepul minyak goreng bekas, tapi  untuk ekspor.” Untuk membuat kebijakan DMO agar tidak mengekspor minyak goreng bekas, kata Edi, harus dipastikan dahulu penyerapannya di dalam negeri.

Edi berharap, industri penerbangan suatu saat dapat dijalani bersama dan berkembang dengan baik. “Jangan sampai Indonesia hanya menjadi pengguna saja, tetapi ke depan juga dapat menjadi pemain,” kata dia. (*)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Wakil Duta Besar Selandia Baru

5 jam lalu

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Wakil Duta Besar Selandia Baru

Program deradikalisasi merupakan upaya pembinaan dalam rangka mendukung proses reintegrasi warga binaan untuk kembali ke masyarakat.


Bidik Ekspor, LPDB-KUMKM Siap Inkubasi Koperasi Ikan Tuna Biak

5 jam lalu

Bidik Ekspor, LPDB-KUMKM Siap Inkubasi Koperasi Ikan Tuna Biak

Pelatihan dan peningkatan SDM diperlukan agar Koperasi Produsen Samber Binyeri Maju bisa melakukan ekspor.


Serikat Petani Indonesia Dukung Penuh Pompanisasi

5 jam lalu

Serikat Petani Indonesia Dukung Penuh Pompanisasi

SPI mendorong semua anggota menggunakan fasilitas pompa dalam mengantisipasi musim kering dampak el Nino.


Harga Emas Pegadaian Terbaru 8 Mei 2024

18 jam lalu

Harga Emas Pegadaian Terbaru 8 Mei 2024

Bagi masyarakat yang ingin membeli logam emas yang aman dan nyaman, butik Galeri 24 bisa menjadi solusi karena bagian dari anak perusahaan dari PT Pegadaian.


Komitmen Penuh Bank Mandiri terhadap Prinsip ESG

18 jam lalu

Komitmen Penuh Bank Mandiri terhadap Prinsip ESG

Bank Mandiri telah menegaskan komitmennya untuk menerapkan prinsip-prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola Environment, Social, and Governance (ESG) dalam setiap aspek operasional perusahaannya


Pegadaian Syariah Luncurkan Pembiayaan Porsi Haji Plus

18 jam lalu

Pegadaian Syariah Luncurkan Pembiayaan Porsi Haji Plus

Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk PT Pegadaian, Elvi Rofiqotul Hidayah, meluncurkan Produk Pegadaian Syariah Pembiayaan Porsi Haji Plus.


Nikson Nababan Blusukan ke Kampung Nelayan Seberang Belawan

18 jam lalu

Nikson Nababan Blusukan ke Kampung Nelayan Seberang Belawan

Calon Gubernur Sumatera Utara (Cagubsu), Nikson Nababan, blusukan ke Kampung Nelayan Seberang, Kelurahan Belawan I, Kecamatan Medan, pada Rabu, 8 Mei 2024.


Komitmen Penuh Bank Mandiri terhadap Prinsip ESG

18 jam lalu

Komitmen Penuh Bank Mandiri terhadap Prinsip ESG

Bank Mandiri telah menegaskan komitmennya untuk menerapkan prinsip-prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola Environment, Social, and Governance (ESG) dalam setiap aspek operasional perusahaannya.


BPJS Kesehatan Imbau Masyarakat Tepat Waktu Membayar Iuran JKN

19 jam lalu

BPJS Kesehatan Imbau Masyarakat Tepat Waktu Membayar Iuran JKN

Dengan membayar iuran sebelum tanggal 10 tiap bulannya, status kepesertaan JKN-nya sipastikan akan tetap aktif dan bisa digunakan kapanpun untuk mengakses layanan di fasilitas kesehatan.


Wamen BUMN Resmikan Green Building The Gade Tower Milik Pegadaian

19 jam lalu

Wamen BUMN Resmikan Green Building The Gade Tower Milik Pegadaian

Peresmian ditandai oleh penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita oleh Kartika Wirjoatmodjo.