TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayor Jenderal R Nugraha Gumilar, mengakui jarak Gudang Amunisi Daerah (Gudmurah) Peralatan TNI Angkatan Darat Kodam (Paldam) milik Kodam Jaya di Ciangsana, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, relatif dekat dari permukiman warga.
"Jarak antara area gudang munisi dan Perumahan penduduk memang relatif dekat," ujar Nugraha dalam keterangannya kepada Tempo pada Selasa, 2 April 2024.
Karena itu, kata Nugraha, jarak antara Gudmurah Paldam TNI dengan permukimam warga akan dievaluasi. Ia memastikan, pemerintah daerah akan dilibatkan dalam proses evaluasi mengenai keberadaan Gudmurah Paldam TMI itu.
"Perlu dievaluasi secara menyeluruh antara pemerintah daerah dan TNI," ucap Nugraha.
Dia juga memastikan, secara konstruksi Gudmurah Paldam milik Kodam Jaya di Ciangsana sudah memenuhi standar dan tidak memiliki masalah.
Ditanya mengenai penyebab insiden ini, Nugraha meminta semua pihak untuk bersabar karena proses investigasi masih berlangsung. "Penyebab yang pasti masih dalam investigasi gabungan pihak Mabes dan Kodam Jaya," kata dia.
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto sebelumnya mengatakan dugaan sementara penyebab terjadinya ledakan dan kebakaran lantaran disebabkan oleh gesekan amunisi yang kedaluwarsa. Pada konferensi pers, Ahad, 31 Maret lalu di lokasi, Agus menyebut jika amunisi yang kedaluwarsa memiliki sifat yang sensitif terhadap panas.
"Kalau sudah expired itu relatif sensitif, kena gesekan, kena gerakan, kena panas mudah meledak," kata Agus.
Kendati begitu, ia memastikan jika pemicu sumber ledakan tidak berasal dari adanya hubungan pendek arus listrik. Sebab, menurut dia, aliran listrik juga bersifat sensitif dan dapat memicu terjadinya ledakan.
"Di dalam gudang dipastikan steril dari aliran listrik," ujar Agus.
Mantan Kepala Staf Angkatan Darat itu mengatakan, guna mengantisipasi terjadinya peristiwa serupa di kemudian hari, TNI akan segera melakukan pemeriksaan terhadap amunisi yang harus didisposal. Adapun disposal, merupakan mekanisme untuk melakukan pembuangan terhadap amunisi yang sudah dinyatakan kedaluwarsa.
Panglima Kodam Jakarta Raya, Mayor Jenderal Mohamad Hasan mengatakan, surat perintah disposal telah dibuat sejak awal tahun ini. Namun, kata dia, surat tersebut masih berproses.
Kemarin, Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal Maruli Simanjuntak mengakui proses disposal cukup panjang untuk dilakukan. "Ini akan kami evaluasi," kata Maruli.
Mengenai amunisi kedaluwarsa yang meledak di gudang amunisi Ciangsana, Maruli melanjutkan, proses disposal diputuskan akan dilakukan setelah hari raya Idulfitri ini.
Peristiwa kebakaran disertai ledakan melanda gudang amunisi milik TNI Angkatan Darat di wilayah Ciangsana, Kabupaten Bogor pada Sabtu malam. Sebanyak 65 ton peluru yang meledak menyebabkan kebakaran hebat dan kepanikan masyarakat, sebab terdapat selongsong peluru dan granat terlempar ke area pemukiman.
ANDI ADAM
Pilihan Editor: Jokowi, Panglima TNI, hingga Pakar Militer Tanggapi Ledakan Gudang Peluru Kodam Jaya