Jejak karier
Karier di bidang akademis dimulai saat menjadi karyawan honorer di UMM. Ia kemudian menjadi dosen dan Pembantu Rektor III dan I.
Muhadjir lalu dipercaya sebagai Rektor UMM pada 2000 selama 3 periode. Berikutnya, Muhadjir menjadi Mendikbud pada 2016 hingga 2019 saat menggantikan Anies Baswedan. Selanjutnya, Muhadjir dipercaya menjadi Menko PMK pada 2019 hingga 2024.
Ia juga mengikuti beberapa organisasi. Bahkan, dalam beberapa organisasi, Muhadjir didapuk penjadi pemimpin, baik ketua maupun wakil ketua.
Dalam sepak terjangnya, Muhadjir pernah didapuk menjadi Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur pada 2000 selama dua periode hingga 2010.
Jokowi menganugerahkan tanda kehormatan Bintang Mahaputra Adipradana kepada Muhadjir atas jasa-jasanya sebagai Mendikbud periode 2016-2019 pada Rabu, 11 November 2020.
Muhadjir tercatat sebagai Guru Besar Sosiologi Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang. Ia juga aktif menjadi pengajar di Direktorat Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang mengajar bidang Sosiologi.
Tak hanya aktif di bidang pendidikan, Muhadjir juga aktif sebagai seorang kolumnis yang banyak mengangkat isu mengenai agama, pendidikan, sosial, politik dan kemiliteran.
Pengalaman ketika masih menjadi mahasiswa dan wartawan menjadi fondasi kuat yang mendasari kemampuannya dalam menulis esai.
Sebagai seorang wartawan kampus, Muhadjir mendirikan koran kampus UMM, BESTARI pada 1986.
Bahkan, ia pernah menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia Perwakilan Malang Raya serta merupakan penulis lepas di beberapa media massa nasional.
Beberapa karyanya dituangkan menjadi beberapa judul buku: Bala Dewa, Seperti Menyaksikan Dahlan Muda, dan Muhammadiyah dan Pendidikan di Indonesia.
AMELIA RAHIMA SARI | ANDRY TRIYANTO
Pilihan Editor: Ketua KPU dan Ketua Bawaslu Diduga Tidur di Sidang Sengketa Pilpres