TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia atau PSI, Kaesang Pangarep, menanggapi wacana Presiden Joko Widodo atau Jokowi berpotensi masuk Partai Golkar. Kaesang mengatakan, keputusan untuk masuk Golkar sepenuhnya akan diserahkan kepada Jokowi.
"Mengenai bapak presiden bergabung ke Golkar ya balik lagi itu terserah kepada Pak Jokowi," usai konferensi pers di Basecamp DPP PSI, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024.
Menurut Kaesang, masuknya Jokowi ke Partai Golkar bukan menjadi masalah yang berarti bagi dirinya. "Saya kan enggak bisa nyuruh atau apa, enggak masalah. Terserah, saya mah santai," kata dia.
Dalam beberapa waktu terakhir, kencang isu Jokowi bakal masuk Partai Golkar. Laporan utama Koran Tempo edisi Senin, 4 Maret 2024, mewartakan rencana Jokowi masuk Golkar.
Skenario itu berpeluang terwujud jika Menteri Investasi Bahlil Lahadalia maju sebagai Ketua Umum Partai Golkar lewat Musyawarah Nasional tahun ini.
Mengutip sumber internal Partai Golkar dan kolega Bahlil, Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia 2015-2019 disebut akan memberikan jabatan tinggi kepada Jokowi andai menjadi pemimpin partai berlambang beringin itu.
Laporan Majalah Tempo yang terbit pada 18 Maret 2024, mengutip sejumlah narasumber pengurus Partai Golkar menyebut Jokowi tak hanya mendukung Bahlil, namun berencana memimpin langsung partai tersebut. Indikasinya mulai muncul narasi Jokowi adalah kader Golkar alih-alih Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
Adapun Istana juga menanggapi wacana Presiden Joko Widodo atau Jokowi berpotensi masuk Partai Golkar. Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan Jokowi fokus bekerja untuk memimpin jalannya pemerintahan. "Sampai berakhirnya masa jabatan pada 20 Oktober 2024," kata Ari dalam pesan singkat pada Selasa, 19 Maret 2024.
Ari Dwipayana mengatakan, terkait isu bahwa Presiden Jokowi akan masuk dan menjadi ketua umum parpol tertentu sudah lama didesas-desuskan dan terus digulirkan. Faktanya, kata dia, sampai saat ini Presiden Jokowi tidak menjadi ketua umum satu parpol-pun.
"Apa yg berkembang sebagai wacana dan dinamika di partai Golkar merupakan urusan internal partai Golkar," kata Ari.
DEFARA DHANYA | YOHANES MAHARSO | DANIEL A. FAJRI
Pilihan Editor: Zulhas Sebut Tak Perlu Ada Tim Transisi Jokowi ke Prabowo: Dilanjutkan Saja, Orangnya Itu-itu Juga