TEMPO.CO, Jakarta - Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) mengungkapkan tak perlu ada pembentukan tim transisi dari pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Prabowo Subianto. Musababnya, dia menilai orang yang nantinya melanjutkan pemerintahan akan tetap sama seperti di era Jokowi.
“Dilanjutkan aja, orang orangnya itu itu juga (yang mendukung). Sama aja, ini justru cepat. Begitu selesai, lanjut, lari cepat, nggak perlu belajar setahun, belajar enam bulan, penyesuaian dulu gak perlu lagi, selesai langsung set langsung,” ungkap pria yang kerap disapa Zulhas itu, saat ditemui usal acara Buka Bersama di DPP PAN bersama Prabowo Subianto, di Kantor DPP PAN, Kalibata, Jakarta Selatan, pada Kamis, 21 Maret 2024.
Zulhas berpendapat, selama ini Prabowo sering kali diajak dan dilibatkan untuk menghadiri rapat bersama Jokowi.
“Sekarang, rapat semua Presiden terpilih (Prabowo) sudah ikut, selalu diundang oleh Pak Jokowi,” tutur Zulhas.
Pria yang juga merangkap menjadi Menteri Perdagangan era Jokowi itu merinci, menurutnya Jokowi telah memandu jajaran menteri di kabinetnya dengan baik.
“Pak Jokowi kan luar biasa ya, pemimpin kita, membuat kemajuan yang luar biasa. Juga meng-guidance (memandu) ini, jalannya ini (pemerintahan). Sehingga nanti, pada saatnya, sekali lagi tidak akan transisi atau belajar lagi, tapi langsung berlari," imbuhnya.
Sebelumnya, dia dan Prabowo juga sempat memberikan sinyal adanya penambahan jumlah kursi untuk PAN di kabinet nantinya. Prabowo menuturkan, PAN adalah partai yang selalu konsisten mendampinginya di koalisi selama tiga kali pencalonan Pilpres, yakni di 2014, ketika dirinya mencalonkan diri bersama Hatta Rajasa, lalu di 2019, ketika dirinya maju bersama Sandiaga Uno dan 2024 bersama wakilnya, Gibran Rakabuming Raka.
“Jadi, nanti Pak Zulifki Hasan dan Pak Hatta akan mungkin kaget dalam menyusun atau mengajukan mungkin yang diminta x, mungkin yang dikasih bisa bisa lebih dari x,” ujar Prabowo dalam pidatonya di acara buka bersama.
Dia menegaskan, tak akan melupakan jasa-jasa dan kesetiaan orang-orang yang mendukungnya.
“Karena itu lah sekarang saudara-saudara mungkin akan melihat bahwa Prabowo Subianto tidak akan pernah melupakan mereka mereka yang berjuang,” tutur Prabowo.
Mengamini hal tersebut, Zulhas juga menyebut beberapa kader yang menurutnya potensial di PAN. “Kalau kader banyak, ada Bapak Asman, ada Bapak Yandri, ada Pak Sekjen (Eddy), ada Pak Toto. Banyak disini. Kalau diperlukan oleh bangsa, negara kan temen-temen siap,” ungkapnya.
Pada Rabu, 20 Maret 2024, KPU mengumumkan hasil resmi Pilpres 2024, dengan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden. Mereka berhasil memenangkan 36 provinsi dengan total 96.214.691 suara. Sementara itu, Anies-Muhaimin menempati peringkat kedua dengan 40.971.906 suara dan memenangkan dua provinsi, Aceh dan Sumatera Barat. Ganjar Pranowo-Mahfud Md, di posisi ketiga, meraih 27.040.878 suara tanpa memenangkan satu pun dari provinsi.
Pilihan Editor: Jokowi Sebut Tak Perlu Ada Arahan untuk Presiden Terpilih Prabowo