TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar se-Indonesia berkumpul di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali pada Jumat lalu, 15 Maret 2024.
Kegiatan syukuran yang dihadiri jajaran petinggi Partai Golkar itu dalam rangka merayakan kesuksesan meraih kemenangan pada 15 dari 38 provinsi saat Pemilu 2024. Dari data sementara, Partai Golkar berhasil menempatkan 102 orang kadernya lolos ke DPR RI.
Airlangga bersyukur atas kemenangan di 15 dari 38 provinsi, dia pun mengakui sejumlah ketua DPD Golkar harus gagal lolos dalam kontestasi tetapi baginya semua kader telah berupaya memenangkan partai.
Dalam silaturahmi pimpinan Golkar seluruh Indonesia itu, Airlangga menyebutkan tiga faktor yang membuat perolehan suara partainya melonjak. "Yaitu kualitas calon legislator, kerja pengurus pusat, dan kerja pengurus daerah," kata Wakil Ketua Umum Golkar Erwin Aksa menirukan ucapan Airlangga ketika dihubungi Tempo. Erwin hadir dalam forum itu.
Namun, Airlangga tak menyebut nama Presiden Joko Widodo. Padahal, empat politikus senior partai beringin yang ditemui Tempo bercerita, perolehan suara partai kuning pada Pemilu 2024 tak lepas dari efek Jokowi.
Loyalis Jokowi yang memilih PDI Perjuangan pada 2019 mencoblos Golkar yang menyokong Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Raden Agung Laksono mengakui adanya migrasi suara pendukung Jokowi tersebut. Saat bertemu dengan Airlangga dalam pesta ulang tahun Yanti Istandiari, istri Airlangga, di Hotel Langham, Jakarta Selatan, 9 Maret 2024, Agung berpesan agar faktor pendongkrak suara Golkar dikaji lebih dalam.
"Kenaikan suara Golkar harus dilihat dari berbagai sisi sehingga tidak membuat kita terbuai dengan hasil saat ini," ujar Agung ketika ditemui Tempo di rumahnya di Cipinang, Jakarta Timur, Rabu, 13 Maret 2024.
Exit poll Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada 14 Februari 2024 juga mencatat efek Jokowi terhadap peningkatan jumlah suara Golkar. Peneliti SMRC, Saidiman Ahmad, menuturkan, dari 80 persen pemilih yang puas atas kinerja Jokowi, 15 persen memilih Golkar. “Sehingga jumlah pemilih Golkar mendekati PDIP," ucap Saidiman, Jumat.
Lantas, apakah benar melonjaknya suara Golkar ini dipengaruhi oleh efek Presiden Jokowi?
Baca selengkapnya liputan majalah Tempo soal Mengapa Perolehan Suara Partai Golkar Meroket di Pemilu 2024?
Pilihan Editor: Politikus Golkar Papua Sebut Suara Golkar Naik karena Bantuan Presiden Jokowi