Lolly menuturkan Bawaslu mengadakan program "Ngabuburit Pengawasan" pada Ramadan tahun ini untuk mendekatkan diri dan menyerap aspirasi masyarakat guna menguatkan upaya pencegahan pelanggaran Pemilu maupun Pilkada 2024.
"Bagi sahabat-sahabatku sekalian yang non-muslim, 'Ngabuburit Pengawasan' ini juga milik kita semua karena 'Ngabuburit Pengawasan' yang kita dorong adalah ruang-ruang santai di mana masyarakat menyatu, lebur, santai di waktu berbuka. Lalu, kita isi dengan kajian-kajian maupun literasi-literasi kepemiluan," kata Lolly.
Lolly menyebut program tersebut akan dilaksanakan di 15 provinsi dan didukung dengan anggaran dari Bawaslu RI.
"Kenapa hanya 15 provinsi? Karena kita harus memberi apresiasi terhadap 15 provinsi yang pencegahannya luar biasa banyak, yang kemampuan melakukan upaya pencegahannya sangat-sangat baik," ujarnya.
Dia berpesan kepada jajaran Bawaslu di daerah untuk dapat mengadakan program serupa, terlepas ada atau tidaknya anggaran dari Bawaslu RI.
"Ada anggaran, tidak ada anggaran, yang namanya kreativitas mencegah, apalagi kita memasuki fase pemilihan kepala daerah, maka silakan adopsi, tiru, ya, dan modifikasi. ATM, amati, tiru, modifikasi," katanya.
Ia mengatakan bahwa program tersebut dapat disesuaikan oleh Bawaslu daerah dengan konteks lokal masing-masing.
Pilihan editor: Respons AHY Soal Polemik Tata Ruang Wilayah IKN di Pemaluan