Sempat lapor ke Bawaslu Jatim
Agus sebenarnya sudah melapor ke Bawaslu Jatim mengenai adanya kecurangan ini. Namun, Agus menilai Bawaslu tidak melakukan penindakan yang cepat atas laporannya itu.
Karena itu, dalam laporannya ke Bawaslu RI, Agus kini membawa sejumlah barang bukti yang diklaim lebih banyak daripada yang diserahkan ke Bawaslu Jatim.
"Ada bukti yang melebihi bukti yang kami bawa di Jawa Timur. Contoh-contoh C1 yang berubah menjadi D banyak itu tadi," ucap dia.
Ditanya apakah kecurangan ini dilakukan untuk memenangkan calon tertentu, Agus enggan menduga-duga. Menurut dia, harus ada penyelidikan yang cepat dan akurat mengenai hal ini.
"Tapi kalau yang saya dengar, mohon maaf dengan teman-teman Madura. Dari pensiunan Bawaslu Jatim, mereka selalu menyampaikan Madura itu selalu begitu. Ini kan kasihan sama rakyat Madura dimanipulasi itu kan enggak boleh," ucap Agus.
Sebagai informasi, 4 caleg DPD yang lolos ke Senayan yaitu dua petahana adalah Ahmad Nawardi dan La Nyalla Matalitti. Dua lainnya adalah Lia Istifhama dan Kondang Kusumaning Ayu, yang baru pertama kali terpilih.
La Nyalla sebelumnya menjabat sebagai Ketua DPD dari tahun 2019 hingga 2024. Sementara Lia adalah keponakan dari mantan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
Berdasarkan form D Hasil rekapitulasi tingkat provinsi, Ahmad Nawardi mendapatkan dukungan sebanyak 3,28 juta suara dan menjadi peraih suara terbanyak.
Posisi kedua ditempati La Nyalla dengan meraih 3,13 juta suara. Berikutnya, Lia Istifhama memperoleh sebanyak 2,74 juta suara, dan Kondang Kusumaning Ayu dengan 2,54 juta suara.
Sementara Agus hanya memperoleh 2,2 juta suara.
Pilihan Editor: Gibran Kembali Ungkap Keinginannya Bertemu Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud