TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso angkat bicara soal pernyataan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto yang mengatakan pelaporan calon presiden nomor urut 03 Ganjar Pranowo ke KPK adalah bentuk intimidasi.
"Ya enggak apa dibilang seperti itu. Pendapat Hasto didengar saja dengan baik," kata Sugeng kepada Tempo, Sabtu, 9 Maret 2024.
Sebagai informasi, Sugeng telah melaporkan Ganjar yang merupakan mantan Gubernur Jawa Tengah, serta eks Direktur Utama Bank Jateng berinisial S ke KPK. Dalam laporan Sugeng, Ganjar dan S diduga menerima gratifikasi dan/atau suap berupa cashback dari perusahaan asuransi.
Sugeng melanjutkan, IPW tidak mempunyai kekuatan untuk mengintimidasi. Sebab, IPW adalah lembaga swadaya masyarakat alias LSM yang tidak memiliki massa.
Oleh sebab itu, IPW hanya bisa menggunakan saluran-saluran hukum legal yang dijamin oleh konstitusi. Lagi pula, Sugeng beralasan, peran serta masyarakat dalam pemberantasan korupsi dimintakan oleh Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi atau UU Tipikor Pasal 41 dan 42 .
"Jadi, enggak beralasan ya omongan Hasto," ucap Sugeng.
Sebelumnya diberitakan, Hasto Kristiyanto mengatakan mulai ada intimidasi dari kekuatan tertentu terhadap pihak-pihak yang menyerukan perlawanan untuk mengungkap kecurangan Pemilu 2024. Menurut dia, pihak yang menyerukan hak angket untuk menyelidiki dugaan kecurangan Pemilu diintimidasi dengan instrumen hukum.
"Bagaimana perlawanan secara terukur itu, ya, kita lihat bagaimana reaksinya, aksi dan reaksinya, baru Pak Ganjar mengusulkan hak angket, langsung disetrum, ada yang melaporkan ke KPK," ujar Hasto dalam keterangan tertulis, Kamis, 7 Maret 2024.
Bahkan, kata dia, media tidak luput menjadi sasaran intimidasi setelah rutin menyuarakan angket demi menyelidiki dugaan kecurangan Pemilu 2024. “Itu setruman-setruman itu banyak sekali, ini media sudah banyak yang disetrum. Tempo, Kompas, Media Indonesia pasti," ucap Hasto.
AMELIA RAHIMA | DEFARA DHANYA
Pilihan Editor: Stanford Mau Bangun Kampus di IKN, Kemendikbud: Kami Belum Terima Usulan Itu