TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi tidak menjawab secara lugas saat ditanya apakah keputusannya mengangkat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang telah dikoordinasikan dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
Usai melantik AHY di Istana Negara pada Rabu, 21 Februari 2024, Jokowi mengatakan dia tidak ragu memberikan posisi Menteri ATR merangkap Badan Pertanahan Nasional. Ia menyebut ATR/BPN cocok dengan AHY yang punya latar belakang sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, lulusan akademi militer, hingga sejumlah universitas tinggi luar negeri.
"Saya kira saya tidak ragu memberikan tempat untuk Kementerian ATR/BPN," kata Jokowi usai pelantikan di Istana Negara. “Karena ini urusan manajemen saya kira beliau akan sangat siap."
Demokrat yang dipimpin oleh AHY berada di luar pemerintahan selama hampir 10 tahun Jokowi menjabat sebagai Presiden. Belakangan Demokrat bergabung dengan partai yang mengusung Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024. Prabowo maju bersama cawapres Gibran Rakabuming Raka yang merupakan putra sulung Jokowi.
Dalam keterangan pers di Istana pada Rabu, Jokowi menjelaskan tugas pertama AHY berkaitan dengan sertifikat elektronik yang harus didorong agar lebih masif. Kedua, untuk Hak Guna Usaha carbon trading segera selesaikan. Ketiga, berkaitan dengan 120 juta Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) yang perlu segera diselesaikan.
Hubungan Jokowi dengan PDIP santer dibicarakan pecah kongsi. Sebab, Gibran menjadi calon wakil presidenPrabowo di Pilpres 2024. PDIP mengusung Ganjar Pranowo dan Mahfud Md dalam pilpres 2024. Prabowo mengalahkan Ganjar sesuai versi hitung cepat dan hitung langsung sementara Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Jokowi beberapa kali disebut meminta waktu untuk bertemu dengan Megawati. Terbaru, Presiden meminta Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono atau Sultan HB X untuk memediasi persamuhan itu.
Istana terbuka dengan pihak Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan hingga Partai Kebangkitan Bangsa setelah pertemuan dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. Jokowi beberapa kali menyatakan ingin mengundang semua pihak.
“Saya kira ini dalam proses. Diatur semuanya, karena saya memang ingin menjadi jembatan semuanya,” kata Jokowi di Istana pada Rabu.
Pilihan Editor: AHY Menter ATR, Restu SBY dan PKS Jadi Partai Oposisi Sendirian di DPR