Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kolaborasi Tiga SMK Sumatra Barat Bangun Hilirisasi Tekstil

image-gnews
Iklan

INFO NASONAL - Tiga Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berkolaborasi menjalankan bisnis Batik Braja. Ada sekolah yang bertugas memproduksi, memasarkan, serta mencatat di pembukuan.

Sebagai sebuah jenama, nama Batik Braja sudah tidak asing lagi bagi masyarakat di Sumatera Barat, khususnya di kalangan pelajar. Batik Braja telah ditetapkan menjadi seragam wajib untuk para pelajar tingkat SMK dan SMA di provinsi tersebut.

Hal itu sebagaimana disebutkan dalam Surat Edaran Gubernur Nomor 516.3/437.6/Diskop-PUK/VII/2023 tentang penggunaan Batik Braja sebagai pakaian resmi. Di balik kepopuleran Batik Braja, rupanya tersimpan kisah kolaborasi luar biasa dari 3 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di kota Padang, Sumatra Barat. Ketiga SMK tersebut adalah SMKN 4

Padang, SMKN 8 Padang, dan SMKN 2 Padang. Ketiganya merupakan SMK Pusat Keunggulan Skema Pemadanan Dukungan (SMK PK SPD) dengan bidang keunggulan masing-masing. SMK Pusat Keunggulan Skema Pemadanan Dukungan (SMK PK SPD) sendiri merupakan program yang dirintis oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi. Sejak 2022 program tersebut digulirkan sebagai upaya transformasi pendidikan vokasi di level SMK dimana salah satu tujuannya adalah mewujudkan pendidikan vokasi yang relevan dengan pelibatan industri di dalamnya.

Cerita sukses Batik Braja menjadi salah satu praktik baik dari program SMK Pusat Keunggulan SPD yang telah berhasil mendorong kolaborasi antar sekolah, antar jurusan dalam mengasah kompetensi pada siswa. Program tersebut sekaligus juga menciptakan ekosistem kolaborasi dan industri di setiap satuan pendidikan vokasi, dimana masing-masing sekolah dengan kompetensi keunggulan spesifiknya bertugas dalam setiap mata rantai produksi batik Braja tersebut.

Sekolah pertama yang terlibat dalam program SMK PK SPD yakni SMKN 4 Padang. Sekolah yang dulu bernama Sekolah Seni Rupa Indonesia (SSRI) mengambil bagian desain dan produsen kain Batik Braja. Desain batik yang sudah dibuat oleh siswa dari Jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) tersebut kemudian diserahkan ke SMKN 8 Padang untuk dijahit. Di SMKN 8 Padang yang merupakan SMK Pusat Keunggulan untuk bidang tata busana. Desain karya dari jurusan

DKV SMKN 4 Padang tersebut kemudian diproduksi menjadi seragam sekolah. Jika dilihat data tahun 2023, SMKN 8 Padang dapat memproduksi Batik Braja sebanyak 700 buah. Selain itu murid di SMKN 8 Padang juga memproduksi baju koko sebanyak 150 sampai 200 buah. Produk-produk batik Braja yang sudah jadi, kemudian diserahkan kepada SMKN 2 Padang yang memiliki kompetensi keahlian bidang bisnis manajemen dalam Program SMK Pusat Keunggulan. Guru SMKN 2 Padang Marnetti Yuniengsih mengatakan, siswanya melakukan pemasaran melalui 2 skema yakni bisnis online dan pemasaran langsung.

Skema bisnis online dilakukan siswa melalui platform media sosial. Sementara itu, pemasaran langsung yang berada di lantai I gedung Teaching Factory SMKN 2 Padang. “Kami ada semi butik di bagian bawah gedung teaching factory SMKN 2 Padang. Ruangan tersebut berisikan pakaian-pakaian yang akan dipasarkan dan proses jualnya langsung dilakukan murid,” ucapnya saat diwawancarai Tempo.

SMK Pusat Keunggulan SPD menekankan pada kolaborasi dengan industri. Kolaborasi ketiga SMK tersebut dalam memproduksi batik Braja juga melibatkan CV Novia yang menjadi penggagas. Perusahaan yang dipimpin Novia Hertini itu sudah sejak 2019 ingin membangun kolaborasi dengan SMK di Sumatera Barat. Novia bercerita program kolaborasi ini bermula pada 2019. 

Dirinya mengumpulkan 21 SMK di Sumatera Barat. Kolaborasi dilakukan melihat Sumatra Barat punya besar peluang di bidang tekstil. “2019 itu semua SMK yang hadir sangat semangat untuk membangun kolaborasi tersebut. Ditambah Kepala Bidang SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat juga sangat mendukung,” katanya.

“Namun karena Covid-19 menyerang Indonesia, sehingga segala kegiatan terhenti. Kami tetap komunikasi walau program belum dijalankan,” katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kemudian di 2021 kegiatan yang sempat terhenti itu dijalankan. Dirinya kembali mengumpulkan Kepala SMK se-Sumatera Barat untuk menjalin kesepakatan. Hasil kesepakatan itu adalah 17 SMK tata busana di Sumatera Barat sebagai tempat menjahit pakaian yang akan dipasarkan. Keputusan lainnya yakni ada 4 SMK tekstil yang nantinya akan menjadi wadah untuk memproduksi kain. Seiring berjalannya kolaborasi itu, Novia terus menjalin komunikasi dengan stakeholder terkait. 

Salah satunya Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi. Gayung bersambut, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi mengadakan program SMK PK pada 2022. Sehingga sekolah yang telah dibimbingnya sejak 2019 memutuskan untuk mendaftar program tersebut. Pada tahun yang sama, hasil dari seleksi SMK PK SPD memutuskan 3 SMKN di Padang berhak dan layak mengikuti program tersebut. Menurut Novia, kolaborasi ini dapat menumbuhkan industri-industri tekstil di Sumatera Barat. Sebab kondisi industri tekstil saat ini tidak terlalu tumbuh.

“Program ini membuat kami dapat berbagi pengalaman dengan SMK-SMK tentang dunia industri yang sesungguhnya,” katanya. Jalan yang dilalui Novia tidak mulus begitu saja. Namun setiap rintangan dan permasalahan itu, dia carikan jalan keluar bersama sekolah yang dibimbingnya. Semua saran dan kritik selalu ditampung dalam menjalankan program tersebut. “Alhamdulilah program ini berjalan lancar dengan dukungan dari Pemerintah Sumatera Barat,” katanya.

Salah satu murid SMKN 4 Padang, Yumna Yondra Ananda menuturkan sangat senang dengan adanya program SMK PK SPD ini. Sebab Yumna lebih bisa mengembangan kompetensi dirinya di bidang desain visual. Menurut Yumna, program ini menjadi ajang untuk bisa mengasah kemampuannya di bidang desain. Sehingga tamat dari SMKN 4 Padang akan lebih percaya diri untuk terjun ke industri.

“Saya bercita-cita menjadi desainer terkenal, mudah-mudahan melalui program ini hal itu bisa terwujud,” katanya. Yumna bercerita dalam kolaborasi ini para siswa yang mengerjakan semua prosesnya. Mulai dari mendesain motif, menentukan warna hingga proses cetak motif. “Ini menjadi hal yang baru bagi seorang siswa SMK dan menjadi tantangan tersendiri,” katanya. Tidak hanya murid, 

Kepala SMKN 8 Padang, Ita Desnatalia berpandangan program SMK Pusat Keunggulan (PK) Skema Pemadanan Dukungan (SPD) akan lebih meningkatkan kompetensi guru dan siswa. 

“Pembelajaran project based learning dapat meningkatkan kewirausahaan siswa, dan siap menjadi pengusaha muda,” katanya. Ita juga menerangkan, SMKN 8 Padang baru 2 tahun kebelakang memakai Kurikulum Merdeka pada Tahun ajaran 2022/2023 dan 2023/2024.

Namun sejak lama sekolah yang dipimpinnya itu sudah punya konsep belajar yang hampir sama dengan kurikulum merdeka, sehingga tidak terlalu susah untuk beradaptasi. Kemudian, program pusat keunggulan itu juga disambut baik oleh wali murid. Elmaida salah seorang wali murid dari SMKN 2 Padang menuturkan awalnya tidak tahu dengan program kolaborasi tersebut.

Namun di 2022 baru diberikan informasi tentang SMK PK lewat rapat wali murid. Sehingga Elmaida semakin yakin untuk menyekolahkan anaknya yang nomor 2 di SMK. “Anak pertama saya sekarang kelas XII dan kedua sekarang kelas X di SMKN 2 Padang. Saya ingin mereka nantinya bisa berkolaborasi juga dalam membangun usaha setelah tamat di SMK,” ucapnya. (*)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

PHE Menjamin Kesetaraan Perempuan dalam Menjaga Ketahanan Energi

6 jam lalu

PHE Menjamin Kesetaraan Perempuan dalam Menjaga Ketahanan Energi

Berdasarkan data yang ada, PHE sebagai Subholding Upstream memiliki jumlah Pekerja perempuan sebanyak 1.749 orang dengan persentase rata-rata pekerja perempuan yang menjabat di tataran manajerial adalah sebesar 13 persen.


PNM Apresiasi Karyawan dan Unit Kerja Terbaik

9 jam lalu

PNM Apresiasi Karyawan dan Unit Kerja Terbaik

PNM Excellence Award 2024 merupakan ajang tahunan untuk pemberian penghargaan atas capaian karyawan dan unit kerja PNM.


Bamsoet Ajak Kukuhkan Kembali Persatuan dan Kesatuan Bangsa

9 jam lalu

Bamsoet Ajak Kukuhkan Kembali Persatuan dan Kesatuan Bangsa

Bambang Soesatyo mengajak seluruh elemen bangsa mempererat tali silaturahmi untuk mengukuhkan kembali persatuan dan kesatuan bangsa saat menghadiri halal bihalal PKS.


Bamsoet Apresiasi IKA Jayabaya, Tetap Eksis Selenggarakan Kegiatan Positif

21 jam lalu

Bamsoet Apresiasi IKA Jayabaya, Tetap Eksis Selenggarakan Kegiatan Positif

Dari kampus Jayabaya telah lahir tokoh-tokoh nasional dan sumberdaya-sumberdaya manusia


Pengangkatan Girder Pertama Proyek Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B

22 jam lalu

Pengangkatan Girder Pertama Proyek Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B

Light Rail Transit (LRT) Jakarta Fase 1B sebagai salah satu solusi untuk mengatasi masalah transportasi yang kronis di ibu kota.


Upaya Wali Kota Zul Elfian Wujudkan Solok Kota Bersih dan Hijau

23 jam lalu

Upaya Wali Kota Zul Elfian Wujudkan Solok Kota Bersih dan Hijau

Solok berhasil kurangi sampah 10 persen


60 Persen Lulusan BINUS School Serpong Diterima di Kampus Luar Negeri

1 hari lalu

60 Persen Lulusan BINUS School Serpong Diterima di Kampus Luar Negeri

BINUS SCHOOL Serpong, sekolah yang mengusung kurikulum Cambridge, mencatat lebih dari 60 alumni mereka di tahun 2024 ini diterima untuk melanjutkan pendidikan tinggi di luar negeri.


Bamsoet Berikan Kuliah Pembaharuan Hukum, Dorong Penyempurnaan UU Pemilu

1 hari lalu

Bamsoet Berikan Kuliah Pembaharuan Hukum, Dorong Penyempurnaan UU Pemilu

Bambang Soesatyo mengungkapkan bahwa putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) masih menyisakan pekerjaan rumah bagi parlemen dan pemerintah yang akan datang


Mahasiswa FIA UI Gelar Company Visit ke Jasa Marga Toll Road Command Center

1 hari lalu

Mahasiswa FIA UI Gelar Company Visit ke Jasa Marga Toll Road Command Center

PT Jasa Marga (Persero) Tbk kembali menerima agenda Company Visit dari para Mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI), Program Studi Ilmu Administrasi Niaga, ke Jasa Marga Tollroad Command Center (JMTC) untuk belajar sekaligus mengenal proses bisnis dan digitalisasi layanan operasional Jasa Marga


Nikson Nababan Siap Bersaing di Bursa Bakal Calon Gubernur Sumut 2024

1 hari lalu

Foto: Dok.Detikcom
Nikson Nababan Siap Bersaing di Bursa Bakal Calon Gubernur Sumut 2024

Siapapun masyarakat Indonesia yang ingin membantu dan ingin membangun pasti diakomodir oleh Partai PDIP