TEMPO.CO, Jakarta - Sivitas akademika dan alumni UPN Veteran Jakarta menggelar Seruan Bela Bangsa untuk menyelamatkan demokrasi dan pemilu berintegritas di depan gedung rektorat , Pondok Labu, Jakarta Selatan, Selasa, 6 Februari 2024.
Seruan bela negara yang dibacakan dosen ilmu politik Fisip UPN Veteran Jakarta, Sri Lestari Wahyuningrum itu menyatakan sivitas akademika UPN Veteran Jakarta, menyerukan kepada seluruh penyelenggara negara dan berbagai komponen bangsa untuk menjunjung tinggi integritas, etika bernegara, dan prinsip keadilan bagi setiap warga negara.
"Karena ini merupakan cerminan dari kecintaan kami pada bangsa dan negara dengan senantiasa menjunjung Pancasila dan UUD 1945," tutur Sri.
Kemerosotan demokrasi dan supremasi hukum yang terjadi saat ini, kata dia, merupakan keprihatinan bagi sivitas akademika UPN Veteran Jakarta, karena bertentangan dengan prinsip-prinsip bela negara yang mereka percayai.
Bagi sivitas akademika UPN Veteran Jakarta, menjaga demokrasi adalah manifestasi dari pelaksanaan hak dan kewajiban sebagai warga negara untuk senantiasa membela negara.
"Karena itu, kami memanggil seluruh sivitas akademika dan masyarakat luas untuk ikut berupaya menegakkan sendi-sendi kehidupan sosial dan politik berdasarkan nilai-nilai demokrasi sebagai wujud sikap bela negara," ucapnya
Adapun 4 seruan itu adalah:
1. Menuntut Penyelenggara Negara dan seluruh komponen bangsa untuk secara konsisten menjalankan amanat TAP NOMOR VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa.
2. Mendukung segala upaya dari berbagai komponen bangsa untuk tegaknya hukum yang adil dan partisipasi aktif dalam pelaksanaan dan pengawasan pemilu.
3. Mendorong dan mendukung perjuangan masyarakat untuk menjaga sendi-sendi demokrasi yang diarahkan untuk mewujudkan masyarakat yang adil, beradap dan menjunjung etika berbangsa dan bernegara.
4. Mendukung terjaminnya kebebasan berpendapat serta menolak berbagai upaya-upaya pembatasan terhadap suara-suara mereka yang berbeda dan kritis.
"Demikian pernyataan ini disampaikan secara terbuka sebagai peringatan atas kondisi Indonesia yang kian mengalami regresi demokrasi," ujar Sri.
Pilihan Editor: Kaesang Ungkap Jokowi Banyak Beri Arahan saat Bertemu di Bandung, Tapi...