TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo alias Jokowi akan melakukan sejumlah kunjungan kerja di Kota Bandung, Jawa Barat pada Sabtu, 3 Februari 2024. Untuk menuju ke Kota Kembang, Jokowi bakal menggunakan Kereta Cepat Whooosh Jakarta-Bandung. Dia dijadwalkan tiba di Stasiun Kereta Cepat Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur dari Istana Bogor pada sekitar pukul 08.50 WIB.
Perjalanan kereta cepat dari Jakarta menuju Bandung membutuhkan waktu sekitar 45 menit. Kepala Negara pun dijadwalkan tiba di Stasiun Kereta Cepat Padalarang, Kabupaten Bandung sekitar jam 09.35.
Di Bandung, Jokowi bakal melakukan sejumlah giat, di antaranya meresmikan revitalisasi Terminal Leuwipanjang di Jalan Soekarno Hatta. Selain itu, Jokowi juga akan melakukan penyerahan sertifikat tanah untuk warga di Stadion Si Jalak Harupat.
Sore harinya, Jokowi akan meresmikan Jembatan Callender Hamilton Batujajar. Setelahnya, dia bakal menghadiri silaturahmi dengan peserta program Membina Ekonomi Keluarha Sejahtera Binaan Pemodalan Nasional Madani (PNM) serta meninjau produk UMKM.
Kunjungan Jokowi itu dilakukan di hari yang sama dengan kegiatan pernyataan sikap mengkritik Jokowi oleh sivitas akademika Universitas Padjadjaran (Unpad).
Adapun pernyataan sikat sivitas akademika Unpad mengkritik Jokowi itu berjudul Seruan Padjadjaran: Selamatkan Negara Hukum yang Demokratis, Beretika dan Bermartabat.
Pernyataan ini mereka lakukan menyusul beberapa kampus lain yang sudah menyatakan sikap mengkritik Jokowi dalam satu pekan terakhir. Di antaranya Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Islam Indonesia (UII), Universitas Indonesia (UI), dan lainnya.
Dalam salinan teks yang diterima Tempo, sivitas akademika Unpad menyoroti menurunnya kualitas demokrasi selama masa Pemerintahan Jokowi. Mereka juga mengkritisi Indeks Persepsi Korupsi (IPK) yang semakin memburuk, pelemahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dan proses penyusunan Omnibus Law yang proses jauh dari partisipasi publik.
Selain itu, mereka menyebut tindakan nepotisme, cawe-cawe Presiden dalam bentuk dukungan sikap, hingga politisasi bantuan sosial (bansos) untuk meraih kepentingan dukungan politik adalah puncak gunung dari mengabaikannya kualitas institusi dalam proses pembangunan kontemporer di Indonesia.
SULTAN ABDURRAHMAN | MUHAMMAD HATTA MUARABAGJA
Pilihan Editor: Top Nasional: Jokowi Tanggapi Banjir Kritik Akademisi UGM hingga UII, 4 Staf Khusus Menkopolhukam Ikut Mundur