TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum atau KPU tetap mempertahankan format debat kelima pemilihan presiden atau Pilpres 2024 soal kehadiran pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden. Penyelenggara pemilu itu masih mempertahankan format lama dalam debat capres penutup itu, yaitu para pendukung dari tiga pasangan calon akan tetap masuk arena debat.
"Masih ada pendukung 75 orang," kata Ketua KPU Hasyim Asy’ari, melalui aplikasi perpesanan, Sabtu malam, 27 Januari 2024.
Wacana mempertimbangkan kehadiran pendukung di arena debat itu, sebelumnya diusulkan oleh Badan Pengawas Pemilihan Umum atau Bawaslu. Usulan itu disampaikan Bawaslu pasca Debat keempat 21 Januari lalu karena dinilai tidak kondusif karena para penonton kerap bersorak. Saat ditanya perihal usul Bawaslu tersebut, Hasyim tak menjawab.
Komisioner KPU Idham Holik enggan menjelaskan perihal usul Bawaslu supaya tidak melibatkan penonton di ruang debat. Idham mengatakan ia tidak mengikuti rapat soal pembahasan debat bersama tim kampanye.
"Yang pimpin rapat di kantor kemarin Mas August Mellaz, saya kebetulan di Yogyakarta dan Jawa Tengah. Jadi yang tahu persis itu beliau," kata Idham, dalam sambungan telepon, Sabtu malam, 27 Januari 2024.
Namun, August tak merespons pesan dan panggilan telepon dari Tempo ke nomornya soal usulan Bawaslu tentang tidak melibatkan pendukung di debat kelima. Debat capres ini akan mempertemukan Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
Pakar hukum tata negara juga akademisi Universitas Andalas, Feri Amsari sebelumnya mengatakan pada debat selanjutnya pihaknya mengusulkan agar tidak ada pendukung yang datang pada gelaran itu. Menurut dia, kehadiran pendukung dapat mengganggu jalannya adu gagasan antar-capres.
Dampak itu akan mempengaruhi topik debat yang dibahas tidak substansial. “Kalau perlu pendukung ditiadakan sehingga perdebatan lebih substansial,” kata Feri saat dihubungi, Rabu, 13 Desember 2023.
Keriuhan yang dianggap melanggar tata terbit di ruang debat termasuk terjadi pada debat 7 Januari 2024. Saat itu Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia Grace Natalie tiba-tiba berdiri dari kursinya dan langsung berlari menuju meja moderator debat capres.
Grace bersama Dewan Pembina PSI Isyana Bagoes Oka menuju meja moderator, Ariyo Ardi dan Anisha Dasuki. Menurut Grace, ia mendatangi meja pemandu debat untuk menanyakan gestur pendukung lain yang mengacungkan tangan tepat di belakang moderator.
Keputusan Grace dan Isyana pun dikritik. Bahkan Hasyim mengatakan sikap Grace memprotes pendukung capres lain yang melakukan ekspresi dukungan adalah tidak tepat. “Menurut kami tidak tepat. Jadi yang tepat dalam konteks mengingatkan itu melalui LO,” kata Hasyim, seusai debat capres ketiga.
Saat debat itu, suasana debat penuh dengan teriakan dan sorak pendukung. Seorang pendukung sempat mengeluarkan kata hinaan kepada Anies dengan menyebutkan "Anies bacot". Saat itu perdebatan menyoalkan soal etik, yang diungkapkan Anies kepada Prabowo.
Pada debat berikutnya yang akan digelar pada Ahad, 4 Februari mendatang merupakan debat terakhir sebelum pemungutan suara pada 14 Februari. Para capres akan beradu gagasan soal kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, kesehatan, sumber daya manusia, teknologi informasi, dan inklusi.
Pilihan Editor: H-18 Coblosan Pilpres 2024: Ini Jadwal, Tema dan Format Debat Capres Pamungkas