TEMPO.CO, Wonogiri - Calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka memberikan respons atas sorotan terhadap gaya yang ditunjukkannya saat mengikuti debat cawapres pada Ahad, 21 Januari 2024. Sorotan itu datang dari seniman monolog asal Yogyakarta, Butet Kartaredjasa.
Butet sebelumnya menyebut gaya celingukan Gibran sembari tangan di atas pelipis seolah melihat benda jauh nun di sana, sebagai bentuk melecehkan lawan bicaranya. Gibran merespons singkat atas kritikan tersebut.
"Terima kasih untuk masukannya," ucap Gibran singkat ketika ditemui di sela-sela kegiatan kampanye di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Selasa, 23 Januari 2024.
Selain soal gaya saat debat cawapres, Gibran juga sempat dilontari pertanyaan berkaitan dengan nilai ijazahnya. Ihwal nilai ijazah tersebut saat ini sedang trending di media sosial (medsos) setelah sebuah akun X @BangBudiKur menuliskan cuitan "Gibran itu lulus S1 dapat nilai lower second class honours (setara 48). Untuk nilai segitu, daftar kuliah master aja susah diterima. Itu setara IPK 2.3 kalau sistem Indonesia." pada Senin malam, 21 Januari 2024, pukul 21.46 WIB.
Pada postingan selanjutnya, pemilik akun @BangBudiKur itu membagikan panduan nilai di University of Bradford. Dalam panduan tersebut tertulis, nilai yang diperoleh lulusan dengan nilai Second Class Honours - Second Division sebesar 48 persen. Apabila dikonversi ke nilai Indonesia, nilai tersebut setara dengan IPK 2,60- 2,79.
Mendapat pertanyaan seputar ijazahnya, Gibran pun menjawab soal ijazah sudah pernah ditunjukkannya kepada wartawan. Menurutnya, permasalahan ijazahnya yang dulu pernah dituding palsu, sudah dianggap selesai.
"Iya kan sudah tak lihatkan ke kamu ijazah saya? Masak dipermasalahkan terus?" jawabnya.
Dia pun enggan memberi pernyataan lebih lanjut terkait hal itu.
Pilihan Editor: Alasan Ganjar Minta Mahfud Md Mundur dari Kabinet, Singgung Akun Kemhan Bertagar Prabowo-Gibran 2024