TEMPO.CO, Jakarta - Debat kedua calon wakil presiden Pemilu 2024 telah dilaksanakan pada Ahad malam, 21 Januari 2024 di JCC Senayan, Jakarta. Dalam ajang adu gagasan itu, tiga kandidat calon wakil presiden, Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka dan Mahfud Md berdebat dengan tema pembangunan berkelanjutan, Sumber Daya Alam (SDA), lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat, dan desa.
Selama debat cawapres berlangsung, sosok cawapres nomor urut dua, Gibran Rakabuming Raka menjadi sorotan di media sosial Indonesia. Sebab, putra sulung Presiden Joko Widodo alias Jokowi itu dinilai warganet bersikap kurang sopan terhadap lawan debatnya. Salah satunya adalah ketika dia melakukan gimmick seolah sedang mencari sesuatu ketika diminta moderator untuk menanggapi jawaban dari Mahfud Md.
Wali Kota Solo itu menampilkan gestur celingukan sembari tangannya di atas pelipis seolah melihat benda nun jauh di sana. “Saya lagi nyari jawabannya Prof Mahfud, saya nyari-nyari di mana ini jawabannya? Kok gak ketemu jawabannya,” kata Gibran dengan nada menekan.
Sebelumnya, Gibran melontarkan pernyataan ihwal inflasi hijau, tapi dia menyebut istilah itu dalam bahasa Inggris. “Bagaimana cara mengatasi greenflation,” tanya Gibran ke Mahfud.
Kemudian, Mahfud menyaut, “Sesuai aturan istilah-istilah,” kata Mahfud. Komisi Pemilihan Umum (KPU) sendiri membuat aturan, dalam debat capres-cawapres penggunaan akronim dan istilah asing harus dijelaskan artinya hingga pertanyaan menjadi jelas.
Setelah itu, Gibran kembali menjelaskan bahwa greenflation merupakan inflasi hijau. Gibran menyebut dia sengaja menggunakan istilah asing karena sosok Mahfud yang dianggap sudah mumpuni.
“Baik, ini tadi tidak saya jelaskan karena kan beliau seorang profesor. Oke, greenflation ini adalah inflasi hijau, sesimpel itu,” kata Wali Kota Solo itu.
Gibran Sindir Cak Imin
Selain kepada Mahfud Md, Gibran melontarkan sindiran terkait Cak Imin yang membaca catatan dalam debat. Cak Imin tampak berbicara sambil beberapa kali melihat catatan saat menjawab pertanyaan moderator.
Dalam segmen kedua, moderator bicara tentang perubahan iklim ekstrem yang mengancam produksi dan kualitas gizi pangan. Moderator pun bertanya tentang strategi menghadapi dampak perubahan iklim terhadap produksi dan kualitas gizi pangan itu.
Cak Imin mengatakan tanpa krisis iklim pun, persawahan pertanian tak memiliki akses air yang memadai. “Yang lebih fatal lagi, dalam mengadakan pengadaan pangan nasional, petani tidak dilibatkan, dan bahkan hanya melibatkan korporasi,” ucap Cak Imin.
Usai Cak Imin selesai menjawab, moderator mempersilakan Gibran untuk menanggapi. Gibran pun mengawali jawabannya dengan menyinggung perilaku Cak Imin yang tampak beberapa kali melihat catatan.
“Enak banget, ya, Gus, ya, jawabnya sambil baca catatan tadi,” ujar Gibran.
Sindiran kedua dilontarkan oleh Gibran dengan menyebut Cak Imin lucu. “Gus Muhaimin ini lucu ya, menanyakan masalah lingkungan hidup, tapi itu kok pakai botol-botol plastik itu,” kata Gibran.
Jawaban Gibran itu muncul setelah Cak Imin menanyakan apa strategi Gibran melaksanakan pembangunan berbasis bioregional, tapi keadilan iklim terjaga, keadilan sosial terwujud, keadilan ekologi terlaksana dengan baik, keadilan antargenerasi terwujud.
Selain menyebutkan Cak Imin kerap menggunakan kemasan berbahan botol plastik, Gibran menyebut ia dan capres Ganjar Pranowo, Mahfud Md menggunakan botol kaca. “Padahal saya, Pak ganjar, Prof Mahfud pakai botol kaca, itu bagaimana itu komitmennya? Botol plastik semua itu,” ucap Gibran.
Kritik Netizen untuk Gibran
Sikap Gibran tersebut sontak menjadi perhatian publik. Banyak warganet di media sosial yang menilai bahwa Gibran terkesan songong, cringe hingga tengil. Bersamaan dengan nama Gibran, kata kunci tersebut pun menjadi trending topik di media sosial X (dulu Twitter).
Berikut beberapa kritik netizen atas sikap Gibran di debat cawapres Ahad lalu.
“Sok asyik. Songong. Disrespectful,” tulis @okkyma******.
“Sikap Songong dari El Sulfat (sebutan Gibran) ini sangat tidak ETIS dan sangat terlihat merendahkan. Sebenarnya cukup ngomong saja kalau pertanyaannya belum terjawab tapi malah celingak celinguk terlihat sombong dan tak beretika,” kata @BangPi****.
“Gaya songong, sombong dan sengaja ingin merendahkan Prof Mahfud dari Gibran. Cara & rendahan seperti ini tidak layak ditampilkan di debat Cawapres yang terhormat,” bunyi cuitan dari akun X @GunR****.
“Pendukung 02 ngatain Anies dan Ganjar ga sopan hanya karena ngasih kritikan. LAH INI CAWAPRES LU LEBIH SONGONG BJ*R SAMA CAK IMIN DAN PAK MAHFUD???? INI RILL GA PUNYA ETIKA,” tulis @zeyn****.
“Buset cringe abis si gibran, gua yang nonton aja malu,” kata @andi*****.
“U bayangin profesor dikasih gimmick ga jelas, jadinya cringe kan, ini bukan memasak namanya mas @gibran_tweet , tapi gosong,” ucap @kevinpr*******.
“Udah sok savage biar keliatan keren, ehh jatuhnya malah cringe,” ujar @mhdar*****.
“Sumpah gibran hari ini kenapa sih, last debate disanjung-sanjung, malam ini malah jadi overproud, dan trying too hard untuk terlihat pintar. gue perhatiin setiap dia mau jawab, pasti ada nyinyir dulu ke paslon lain. CRINGE PULAK,” kata @leonag******.
“”Enak banget ya Gus ya, jawabnya sambil baca catetan tadi” #1 “Nah gitu dong Gus, jangan terlalu tegang kayak debat pertama” #2 Udah dulu mon maap mas Gibran. Lama-lama jadi kedengeran cringe mon maap,” cuit @kemal******.
“Gibran ini cocoknya adu tengil sama satria mahathir dan mario dandy,” kata @GeryFr******.
“Gaya @gibran_tweet yang tengil, sombong, congkak dan melecehkan prof. @mohmahfudmd ini semakin membuka mata publik bahwa branding muda dan sopan itu hanya gimmick!” tulis @yusuf_******.
“Gibran di diskualifikasi aja ga sihhhh ga seru banget debat ada dia udh mah tengil, cringe, gada etika duhhh #DebatCawapres,” kata @future********.
RADEN PUTRI
Pilihan Editor: Anies Baswedan Komentari Debat Cawapres: Gus Imin dan Pak Mahfud Bawa Etik yang Tinggi