TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP, Hasto Kristiyanto, mengakui ada menteri di kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang merasa tidak nyaman di masa Pemilu 2024. Meski demikian, Hasto menyebut menteri dari PDIP akan tetap bekerja secara maksimal demi rakyat.
"Kita lihat memang ada ketidaknyamanan dalam kabinet saat ini," kata Hasto usai membuka Rakerda PDIP Sulawesi Utara di Manado, pada Sabtu, 20 November 2024, seperti dikutip dalam keterangan tertulis.
Menteri dari PDIP, kata Hasto, akan memastikan bahwa perannya di pemerintahan akan dimaksimalkan secara baik. Langkah ini dipilih disebut karena ingin memberikan pelayanan kepada rakyat karena menjadi menteri merupakan tanggung jawab ke negara.
"Seluruh menteri dari PDIP harus membedakan mana tanggung jawab bagi negara, bagi rakyat, itu jauh dikedepankan daripada sekedar kontestasi. Karena kami percaya rakyat akan memilih pemimpin terbaik," kata Hasto.
Tak hanya itu, Hasto menyebut menteri-menteri dari partainya akan tetap menjalankan tugas dan mengawal pemerintahan Presiden Joko Widodo. Selain pemerintahan, menteri PDIP juga disebut akan mengawal pemilu agar berjalan demokratis dan tidak terjadi intimidasi.
"Agar tak ada intimidasi, dan agar pemilu makin demokratis. Meskipun praktik di lapangan intimidasi itu sangat kuat. Kepala desa diintimidasi, kelompok-kelompok pergerakan sosial, mahasiswa diintimidasi. Maka menteri-menteri ini menjaga agar di tengah kontestasi ini tanggung jawab kepada bangsa dan negara tetap dapat diwujudkan," kata Hasto.
Sebelumnya, Politikus PDIP Deddy Yevri Hanteru Sitorus, mendengar kabar bahwa ada lima menteri yang berencana mundur dari Kabinet Indonesia Maju jilid II Presiden Joko Widodo alias Jokowi.
Deddy menyebut kelima menteri tersebut adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, serta Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.
"Itu kan nama-nama yang sudah lama diisukan," kata Deddy saat dihubungi Tempo pada Kamis, 18 Januari 2024.
Jika pengunduran diri itu benar terjadi, menurut Deddy, bisa mengubah konstelasi politik secara drastis. Sebab, menteri-menteri tersebut dianggap sebagai penyangga dan penyokong kuat semua kebijakan dari pemerintahan Jokowi.
Selain itu, kata dia, tidak mudah mencari orang untuk menggantikan menteri-menteri yang kredibel. Adanya rencana pengunduran diri sejumlah menteri ini, menurut Deddy, menjadi bukti ada persoalan serius dalam mengelola negara ini.
"Kalau itu benar dan benar-benar terjadi, menurut saya, itu tamparan keras bagi pemerintahan Jokowi dan sebagai presiden," ucap Deddy.
ADIL AL HASAN | AMELIA RAHIMA
Pilihan Editor: Slank Dukung Ganjar-Mahfud, PDIP: Berani Tinggalkan Jokowi dan Kue Kekuasaan