TEMPO.CO, Jakarta - Pemilihan Presiden alias Pilpres 2024 tinggal menghitung hari. Pesta demokrasi terbesar di Indonesia itu akan digelar pada 14 Februari 2023. Sejumlah politikus dan elite partai politik pun bekerja keras untuk memenangkan calon presiden dan calon wakil presiden pilihannya.
Ada tiga pasangan calon yang akan berkontestasi dalam Pilpres 2024 ini. Mereka adalah Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Wacana menang satu putaran dan dua putaran pun terus berhembus mendekati hari pencoblosan. Bahkan, sejumlah elite politik pun tak segan-segan ‘turun gunung’ untuk membantu pilihannya memenangkan Pilpres 2024.
Hal inilah yang sedang dilakukan oleh politikus senior Indonesia, yakni Megawati Soekarnoputri dan Jusuf Kalla. Bahkan, Presiden Joko Widodo alias Jokowi ikut serta meramaikan gelaran pesta demokrasi ini. Dia mengirim anak sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, untuk menjadi calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto.
Megawati Ikut Kampanye Terbuka
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri akan turun gunung untuk mendukung penuh pasangan calon nomor urut tiga, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Politikus PDIP Masinton Pasaribu bahkan mengungkapkan bahwa Presiden kelima Indonesia itu akan ikut berkampanye di tengah masyarakat pada akhir Januari 2024.
“Pastilah, sebagai Ketua Umum,” kata Masinton saat ditemui di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, pada Senin, 15 Januari 2024. Masinton menyebut Megawati akan turun ke lapangan dan menyampaikan pidato politik.
Selain itu, sebelumnya Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa seluruh ketua umum partai koalisi pendukung pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud Md telah menyiapkan berbagai opsi menghadapi kampanye terbuka zonasi untuk Pilpres 2024.
Hasto menyebut Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PPP M. Mardiono, Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo, Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang alias Oso akan 'turun gunung' bertemu dengan masyarakat. Bahkan, jajaran Tim Pemenangan Nasional (TPN) bersama Ganjar Pranowo dan Mahfud Md juga telah bersiap mengikuti agenda kampanye akbar.
“Kami sudah menyiapkan berbagai opsi-opsi kampanye dari Bu Mega, Pak Ganjar, Prof Mahfud, Pak Mardiono, Pak Hary Tanoe, Pak Andika Perkasa dan Pak Sandiaga Uno,” kata Hasto saat ditemui di sela-sela kegiatan blusukan dan bagi-bagi telur dalam rangka peringatan HUT ke-51 PDIP di Rumah Susun Tanah Tinggi, Senen, Jakarta, Ahad, 14 Januari 2024.
Selain itu, Megawati juga berpesan agar Ganjar menjadikan sejarah sebagai pelajaran pertamanya apabila menang dalam Pilpres 2024. Awalnya, dia mengingatkan soal Bung Karno yang sudah memperkirakan, setelah merdeka perjuangan akan lebih sulit karena melawan bangsa sendiri. Ia menyerukan persatuan dengan berpegang pada Bhineka Tunggal Ika.
“Penjajah itu memecah belah kalau bisa saudara sendiri. Apalagi rakyat dipecah belah. Apalagi pemimpinnya dengan sengaja – (pakai) akal, memecah belah, karena mabuk kekuasaan,” kata Megawati dalam pidato politiknya di HUT PDIP ke-51 di Sekolah Partai PDI Perjuangan, kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, pada Selasa, 9 Januari 2024.
“Insyaallah kalau situ menang, yang harus dijalankan pertama adalah pelajaran sejarah yang benar. Supaya apa? Tidak hanya di sini (kepala) tetapi di sini (dada),” ucap dia menambahkan.
Dalam pidatonya, Megawati juga berulang kali menyebutkan bahwa kekuatan partai bukan berasal dari presiden dan elit tetapi akar rumput atau rakyat. Ia menyatakan PDIP siap memenangkan Pilpres 2024.
“Insyaallah kita akan menang satu putaran. Siap?" ucap Megawati dengan suara lantang yang dijawab secara afirmatif oleh kadernya yang hadir.
Berikutnya: Jusuf Kalla All Out