Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

59 Tahun Peristiwa Kanigoro, Penyerangan Anggota PKI ke Pondok Pesantren Al-Jauhar Kediri

image-gnews
Masjid At-Taqwa, saksi Peristiwa Kanigoro pada 13 Januari 1965. Wikipedia/Masvikindonesia
Masjid At-Taqwa, saksi Peristiwa Kanigoro pada 13 Januari 1965. Wikipedia/Masvikindonesia
Iklan

TEMPO.CO, JakartaKanigoro, 13 Januari 1965 menjadi peristiwa mengerikan bagi barisan peserta yang sedang dalam pelatihan mental Pelajar Islam Indonesia. Menjelang salat subuh dan keadaan peserta masih membaca Al-Quran, dikutip dari Antara, 10.000 anggota PKI pimpinan Suryadi dengan membawa berbagai senjata merangsek ke dalam masjid untuk menangkap sekitar 100 pemuda di sana. Mereka merampas Al-Quran dan memasukkan ke dalam karung kemudian menginjak-injaknya di halaman masjid. 

Para anggota PKI pun menyerang kediaman pengasuh pesantren Al-Jauhari, Kiai Jauhar dan adik ipar pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo Kiai Makhrus dan membawa sekitar 98 santri untuk digiring menuju Polres Kras. Tak luput pula Kiai Jauhari digiring bersama peserta lain. Masa kemudian menggiring para “tawanan” sejauh 7 km dan untuk kemudian diserahkan pada polisi Kecamatan Kras saat itu.

Menurut hasil dari wawancara Tempo dalam Majalah Tempo edisi 1 Oktober 2012, kepada salah satu korban yang menjadi peserta saat itu, Masdoeqi Moeslim. Masdoeki mengatakan bahwa saat itu, massa PKI mencaci maki dan mengancam akan membunuh ketika mereka berjalan sepanjang perjalanan menuju markas kepolisian Kras.

Masdoeqi pun mengungkapkan peristiwa ini terjadi dipicu balas dendam PKI atas peristiwa yang sebelumnya terjadi di Jombang dan Madiun. Lalu, seperti apa peristiwa yang sebenarnya terjadi?

Latar Belakang Peristiwa Kanigoro

Pondok Pesantren Al-Jauhar yang dipimpin oleh Kiai Jauhar dipilih menjadi tempat pelatihan untuk barisan peserta Pelajar Islam Indonesia (PII) pada awal 1965. Sebelumnya, kegiatan tersebut sempat ditolak karena Kediri saat itu menjadi basis anggota PKI, terutama wilayah Kanigoro. Apalagi saat itu PII dikabarkan memiliki keterikatan dengan Masyumi yang menjadi musuh PKI sejak lama, namun sudah dibubarkan oleh Presiden Soekarno pada tahun 1960. 

PKI mendengar kabar bahwa akan diadakan pelatihan untuk anak organisasi dari Masyumi menjadi berang. Mereka mencari tahu apakah benar kabar tersebut. Kemudian mendapat informasi bahwa M. Saleman yang merupakan aktivis Masyumi berencana mengisi ceramah, namun rupanya dilarang oleh Komandan Kodim Kediri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Melihat celah tersebut para anggota PKI seakan memiliki kesempatan menyerang juga untuk membalas dendam akibat peristiwa terbunuhnya anggota PKI di Madiun dan Jombang. Kelompok penyerang itu terdiri dari Barisan Tani Indonesia (BTI) dan Pemuda Rakyat. 

Setelah peristiwa penggerudukan pesantren Kanigoro, ketegangan antara kubu PKI dan kelompok Islam semakin kuat. Walaupun tak sampai menimbulkan korban jiwa, namun banyak yang merasa trauma akibat peristiwa itu. Luka akibat dianiaya secara fisik dan mental tak pernah dilupakan. Bahkan kelompok lain yang bukan barisan PII juga merasakan bagaimana marahnya mereka terhadap para simpatisan PKI ini, meski bukan mereka yang mengalami peristiwa penyerangan itu. Menurut keterangan dari Kiai Idris Marzuki dalam wawancara dengan Tempo ketika bertemu di jalan mereka juga terlibat saling ejek dan menggertak satu sama lain.

Puncaknya pasca pemberontakan PKI terhadap 7 Jenderal TNI para aktivis islam dan santri ikut memburu dan membunuh simpatisan PKI. Kediri yang dinilai sebagai basis PKI ditengarai menjadi wilayah dengan korban yang tak sedikit, terutama di Desa Kanigoro.

SAVINA RIZKY HAMIDA I  RYZAL CATUR ANANDA

Pilihan Editor: Peristiwa Kanigoro Teror Massa PKI di Ponpes Al Jauhari Kediri, Subuh Hari Itu

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

4 Fakta Lanud Soewondo yang Jadi Lokasi Konser Sheila on 7 di Medan

1 hari lalu

Sejumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Malaysia mengikuti senam dan berjemur di bawah sinar matahari saat menjalani karantina di Pangkalan Udara Militer (Lanud) Soewondo Medan, Sumatera Utara, Sabtu, 11 April 2020. Sebanyak 513 TKI yang berasal dari berbagai daerah di Sumut dan sekitarnya yang menjalani proses karantina COVID-19 sementara tersebut saat ini kondisi kesehatannya baik dan tidak ada menunjukan gejala infeksi seperti demam, batuk dan sesak nafas. ANTARA
4 Fakta Lanud Soewondo yang Jadi Lokasi Konser Sheila on 7 di Medan

Konser Sheila on 7 akan digelar di lima kota termasuk Medan yang akan di langsungkan di Pangkalan Udara Seowondo, 14 September 2024


Anandira Puspita akan Jalani Sidang Perdana Praperadilan di PN Denpasar pada 6 Mei 2024

1 hari lalu

Anandira Puspita (baju merah muda), istri anggota TNI yang menjadi tersangka usai mengungkap dugaan perselingkuhan suaminya, dalam jumpa pers di sebuah kafe di Jalan Thamrin, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 18 April 2024. TEMPO/Han Revanda Putra.
Anandira Puspita akan Jalani Sidang Perdana Praperadilan di PN Denpasar pada 6 Mei 2024

Anandira Puspita, akan menjalani sidang praperadilan perdana di Pengadilan Negeri atau PN Denpasar, Senin, 6 Mei 2024.


Minta Maaf ke Senior di TNI, Prabowo: Saya Waktu Muda Sering Nakal

2 hari lalu

Minta Maaf ke Senior di TNI, Prabowo: Saya Waktu Muda Sering Nakal

Presiden terpilih Prabowo Subianto mengakui bahwa dirinya memang nakal saat masih muda. Pria berumur 72 tahun itu menyampaikan permintaan maaf kepada para senior-seniornya ketika masih aktif di Angkatan Bersenjata Republik Indonesia atau ABRI (sekarang TNI) dulu.


Kronologi Dua Prajurit TNI Tersambar Petir, Satu Meninggal

2 hari lalu

Ilustrasi hujan petir. sciencedaily.com
Kronologi Dua Prajurit TNI Tersambar Petir, Satu Meninggal

Dua prajurit yang tersambar petir itu tengah melintas di Delta 1 Mabes TNI, Cilangkap.


Kilas Balik Kontroversi Mayor Teddy di Debat Capres Berseragam Kubu 02, Putusan MK Sebut Tak Langgar Netralitas TNI

3 hari lalu

Capres nomor urut dua Prabowo Subianto (kanan) dan Capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo (kiri) saling memegang bahu usai beradu gagasan dalam debat perdana Capres dan Cawapres 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa, 12 Desember 2023. Debat perdana tersebut mengangkat topik pemerintahan, hukum HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, serta peninngkatan layanan publik dan kerukunan warga. ANTARA/Galih Pradipta
Kilas Balik Kontroversi Mayor Teddy di Debat Capres Berseragam Kubu 02, Putusan MK Sebut Tak Langgar Netralitas TNI

Menurut putusan MK, kontroversi Mayor Teddy dan netralitas TNI saat hadir di debat capres sudah diselesaikan Bawaslu dan tidak melanggar UU Pemilu.


TNI-Polri Terjunkan 4.266 Personel, Amankan Rapat Pleno Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

3 hari lalu

Ilustrasi Polisi Indonesia. Getty Images
TNI-Polri Terjunkan 4.266 Personel, Amankan Rapat Pleno Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Sebanyak 4.266 personel gabungan TNI dan Polri mengamankan penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih Pemilu 2024.


Pemkab Kediri Prediksi Pembangunan Pasar Ngadiluwih Awal 2025

4 hari lalu

Pemkab Kediri Prediksi Pembangunan Pasar Ngadiluwih Awal 2025

Pemenang tender diperkirakan akhir 2024 dan kontrak pengerjaan sekitar Maret 2025.


Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

4 hari lalu

Peti mati. Ilustrasi
Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar mengatakan tentara Amerika tersebut ditemukan sudah dalam keadaan meninggal di hutan Karawang.


MK Sebut Kehadiran Mayor Teddy di Debat Pilpres Tak Langgar UU Pemilu

5 hari lalu

Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Suhartoyo (tengah) memimpin jalannya sidang putusan perselisihan hasil Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Senin, 22 April 2024. TEMPO/Febri Angga Palguna
MK Sebut Kehadiran Mayor Teddy di Debat Pilpres Tak Langgar UU Pemilu

MK membantah dalil paslon 01 Anies-Muhaimin soal ketidaknetralan TNI yang tercermin dalam kehadiran Mayor Teddy dalam debat capres.


Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

5 hari lalu

Kondisi terkini pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, yang disandera Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Foto: TPNPB-OPM
Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.