Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peristiwa Kanigoro, Teror Massa PKI di Ponpes Al-Jauhari Kediri Subuh Hari Itu

Petugas mengecat Monumen Korban Keganasan PKI Tahun 1948 di Desa Kresek, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. TEMPO/Ishomuddin
Petugas mengecat Monumen Korban Keganasan PKI Tahun 1948 di Desa Kresek, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. TEMPO/Ishomuddin
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam suatu waktu, Kediri pernah menjadi markas besar dari PKI. Kediri terkenal sebagai basis PKI. Di kota inilah konflik dan pembantaian terjadi. Salah satunya adalah peristiwa 13 Januari 1965, yaitu Peristiwa Kanigoro.

Seperti namanya, peristiwa 58 tahun lalu terjadi di Desa Kanigoro, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri. Desa ini terletak sekitar 16 km dari pusat kota. Merekam peristiwa ini, Tempo pernah melakukan liputan khusus berjudul Pengakuan Algojo 1965.

Masjid At-Taqwa, saksi Peristiwa Kanigoro pada 13 Januari 1965. Wikipedia/Masvikindonesia

Dalam Majalah Tempo edisi 1 Oktober 2012 ini, Tempo mewawancarai Masdoeqi Moeslim untuk mengingat kembali Peristiwa Kanigoro. Masdoeqi masih ingat betul Peristiwa Kanigoro yang terjadi di Pondok Pesantren Al-Jauhari di Desa Kanigoro.

Saat itu jam menunjukkan pukul 04.30. Masdoeqi dan 127 peserta pelatihan mental Pelajar Islam Indonesia sedang fokus membaca Alquran dan bersiap untuk salat subuh. Namun secara tiba-tiba, sekitar seribu anggota PKI yang membawa berbagai senjata datang menyerbu.

Menurut pengakuan Masdoeqi, sebagian massa PKI masuk masjid, mengambil Alquran dan memasukkannya ke karung. Kemudian, dilempar ke halaman masjid dan diinjak-injak. Para peserta pelatihan mental tadi digiring dan dikumpulkan di depan masjid.

“Saya melihat semua panitia diikat dan ditempeli senjata,” ucap Masdoeqi, yang saat itu merupakan bagian dari kepanitiaan pelatihan.

Masdoeqi juga menyaksikan massa PKI menyerang rumah Kiai Jauhar yang merupakan pengasuh Pondok Pesantren Al-Jauhari dan adik ipar pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo, Kiai Makhrus. Kiai Jauhar tak luput digiring massa.

Massa yang sudah dikumpulkan itu kemudian digiring ke markas kepolisian Kras dan diserahkan kepada polisi. Jumlah yang diserahkan kepada polisi saat itu adalah 98 orang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Masdoeqi melanjutkan bahwa, di sepanjang perjalanan menuju markas kepolisian Kras, massa PKI itu mencaci maki dan mengancam akan membunuh. Mereka ingin menuntut balas atas kematian kader PKI di Madiun dan Jombang yang tewas dibunuh anggota Nahdlatul Ulama (NU) sebulan sebelumnya. Pada akhir 1964, memang terjadi pembunuhan sejumlah kader PKI di Madiun dan Jombang.

Peristiwa Kanigoro ini tak menimbulkan korban jiwa. Namun, peristiwa ini menimbulkan trauma sekaligus kemarahan kalangan pesantren dan anggota Ansor Kediri, yang sebagian besar santri pesantren.

Di kemudian hari, ketegangan-ketegangan PKI dan NU makin memanas. Saat diwawancarai Tempo dalam Majalah Tempo edisi 1 Oktober 2012, Abdul Malik bercerita bahwa Peristiwa Kanigoro itu memperkuat tekad kaum pesantren dan anggota GP Ansor di Kediri, termasuk Abdul Malik, untuk membantai PKI. Pembantaian mencapai puncaknya ketika pemerintah mengumumkan bahwa PKI adalah organisasi terlarang.

Ketika pemerintah mengumumkan bahwa PKI adalah organisasi terlarang, Abdul dan para anggota GP Ansor lainnya semakin yakin bahwa perbuatan mereka benar. Begitu banyak anggota PKI yang tewas di tangan Abdul. Begitu banyak hingga ia tak sempat lagi menghitungnya.

RYZAL CATUR ANANDA SANDHY SURYA 

Baca juga: Tragedi Kanigoro PKI Serang Pesantren

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Ada Najwa Shihab dalam Kelompok Kerja Tim Reformasi Hukum Bentukan Mahfud Md

20 jam lalu

Presenter Najwa Shihab dinobatkan sebagai wanita paling dikagumi versi lembaga survey YouGov. Dalam surveinya, YouGov merilis daftar tokoh yang paling dikagumi oleh orang Indonesia selama 2020. Instagram
Ada Najwa Shihab dalam Kelompok Kerja Tim Reformasi Hukum Bentukan Mahfud Md

Mahfud Md membentuk Tim Reformasi Hukum yang salah satunya mencegah dan memberantas korupsi. Ada Najwa Shihab, Bambang Harymurti, Adnan Topan Husodo.


Nahdlatul Ulama Dorong Pendidikan Madrasah Berkualitas, Moderat & Tak Radikal di Depok

22 jam lalu

Ilustrasi Madrasah. antaranews.com
Nahdlatul Ulama Dorong Pendidikan Madrasah Berkualitas, Moderat & Tak Radikal di Depok

Nahdlatul Ulama Depok tengah fokus dalam pengembangan sumber daya manusia melalui jalur pendidikan terutama madrasah.


Yahya Cholil Staquf dan Haedar Nashir Bertemu, Ini Profil Ketua Umum PBNU dan Muhammadiyah

1 hari lalu

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Yahya Cholil Staquf (kanan) menerima kehadiran dari Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nasir di Gedung Nahdlatul Ulama, Jakarta, Kamis, 25 Mei 2023. Pertemuan tersebut dilakulan dalam rangka silaturahmi kebangsaan dan membahasan isu terkini yang terjadi di Indonesia. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Yahya Cholil Staquf dan Haedar Nashir Bertemu, Ini Profil Ketua Umum PBNU dan Muhammadiyah

Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf dan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir bertemu. ini profil ketua organisasi Islam terbesar di Indonesia.


Polisi Temukan Bukti Awal Dugaan Kasus Pencabulan Mario Dandy terhadap Mantan Pacar

2 hari lalu

Mario Dandy dan AGH. Instagram
Polisi Temukan Bukti Awal Dugaan Kasus Pencabulan Mario Dandy terhadap Mantan Pacar

Polda Metro telah menemukan bukti permulaan yang cukup untuk menaikkan dugaan kasus pencabulan Mario Dandy terhadap AGH ke tahap penyidikan.


Sandiaga Uno Cerita Ditanya Gus Dur Soal Status Orang NU: Saya Kalau Subuh Baca Qunut

4 hari lalu

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno menghadiri acara Halal Bihalal Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Jakarta Selatan di Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis, 25 Mei 2023/Ima Dini/Tempo
Sandiaga Uno Cerita Ditanya Gus Dur Soal Status Orang NU: Saya Kalau Subuh Baca Qunut

Sandiaga Uno menceritakan pertemuan pertamanya dengan Gus Dur lebih dari dua dekade lalu.


Gus Yahya Larang Para Capres dan Cawapres Gunakan Identitas NU dalam Pemilu 2024

4 hari lalu

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nasir (kedua dari kiri) didampingi Sekretaris Umum Muhammadiyah, Abdul Mu'ti (kiri) bersama Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Yahya Cholil Staquf (kedua dari kanan) didampingi Wakil Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Amin Said Husni (kanan) saat memberikan keterangan pers usai melakukan pertemuan di Gedung Nahdlatul Ulama, Jakarta, Kamis, 25 Mei 2023. Pertemuan tersebut dilakulan dalam rangka silaturahmi kebangsaan dan membahasan isu terkini yang terjadi di Indonesia. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Gus Yahya Larang Para Capres dan Cawapres Gunakan Identitas NU dalam Pemilu 2024

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf melarang para capres atau cawapres menggunakan identitas Nahdlatul Ulama sebagai modal politik di Pemilu 2024.


GP Ansor Depok Kawal Kasus KDRT PB, Contohkan Muhammad SAW Adil pada Istri

4 hari lalu

Ilustrasi KDRT. radiocacula.com
GP Ansor Depok Kawal Kasus KDRT PB, Contohkan Muhammad SAW Adil pada Istri

Ketua Gerakan Pemuda atau GP Ansor Kota Depok Muhammad Kahfi mengatakan siap mengawal kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang menimpa PB.


Heru Budi Hadiri Halalbihalal PWNU: Buka Peluang untuk Kemajuan dan Kebermanfaatan

5 hari lalu

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono saat memimpin upacara Hari Kebangkitan Nasional ke-115 di Lapangan Silang Monumen Nasional (Monas) sisi selatan, Jakarta Pusat, Senin, 22 Mei 2023. Dok. Pemprov DKI Jakarta.
Heru Budi Hadiri Halalbihalal PWNU: Buka Peluang untuk Kemajuan dan Kebermanfaatan

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menilai halalbihalal Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) dapat melahirkan ide dan gagasan baru untuk kebermanfaatan masyarakat.


Mas Dhito Memastikan Kualitas Para Calon Direktur Produksi PD Margomulyo

10 hari lalu

Mas Dhito Memastikan Kualitas Para Calon Direktur Produksi PD Margomulyo

Inovasi kongkrit dari direktur produksi ini diperlukan untuk memajukan PD Perkebunan Margomulyo


Kapolda Metro Jaya Karyoto Sebut NU Bisa Jadi Cooling System Masalah Agama

13 hari lalu

Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto dalam sambutannya di acara silaturahmi Kapolda Metro Jaya dan PJU Polda Metro Jaya bersama wartawan di Polda Metro Jaya, Rabu, 12 April 2023. Desty Luthfiani / TEMPO
Kapolda Metro Jaya Karyoto Sebut NU Bisa Jadi Cooling System Masalah Agama

Kapolda Metro Jaya menyebut organisasi Islam Nahdlatul Ulama (NU) bisa menjadi cooling system untuk meredam masalah keagamaan di tengah masyarakat.