Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

HUT ke-51 PDIP, Megawati Potong Nasi Tumpeng Putih

Reporter

Editor

Amirullah

image-gnews
Megawati memimpin HUT PDIP. TEMPO/Muhammad Taufan Rengganis
Megawati memimpin HUT PDIP. TEMPO/Muhammad Taufan Rengganis
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hari Ulang Tahun Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, pada 10 Januari 2024, dipungkasi dengan potong tumpeng oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Ada anomali dari tumpeng yang dipotong pucuknya itu, yaitu nasi putih. Padahal, tumpeng biasanya menggunakan nasi kuning.

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengawali potong nasi berbentuk kerucut itu. Dengan memegang piring putih di tangan kiri, Megawati mengambil kudapan di sekitar tumpeng itu.

Sepiring nasi itu kemudian diserahkan kepada Wakil Presiden Ma’ruf Amin yang mendampingi di panggung. Setelah itu, Megawati memberikan nasi di bundaran tertutup plastik kepada tamu dan elite partai koalisi yang mendampinginya.

Sebelum pemotongan tupeng itu, calon presiden Ganjar Pranowo memberikan pidato. Ganjar mengatakan dirinya mendapatkan keluhan dari masyarakat ketika dirinya berkampanye di lapangan. Ganjar mengatakan harapan itu ditujukan kepada Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP untuk memperjuangkan nasib mereka.

“Ketika PDI Perjuangan turun ada harapan besar yang selalu mereka tumpahkan agar ketika kepercayaan itu diberikan, ubahlah nasib kami. Dan PDI Perjuangan menjadi harapan untuk memperjuangkan nasib wong cilik, nasib marhaen, agar nasib kita semua, sehingga kemenangan itu diartikan harapan mereka akan terwujud,” kata Ganjar ketika memberikan pidato di Hari Ulang Tahun ke-51 PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, pada Rabu, 10 Januari 2024.

Bekas Gubernur Jawa Tengah itu menyebut masalah yang disampaikan masyarakat kepada dirinya adalah persoalan nasib yang berharap bisa diubah saat pemilihan umum atau Pemilu, terutama persoalan pupuk petani dan nasib nelayan.

“Yang pertama terkait dengan perut. Pak Ganjar kenapa harga beras tidak turun-turun, sudah enam bulan. Petani kemudian berbicara kenapa pupuk kami langka dan subsidi pupuk kami selalu dikurangi,” kata Ganjar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ganjar mengatakan para nelayan berharap agar diberikan kemudahan ketika peralatan mereka kerja tidak bisa terpenuhi. Selain itu, Ganjar mengaku mendapat keluhan soal akses pendidikan yang tak terjangkau. Dampaknya, kata Ganjar, mereka harus putus sekolah.

“Kenapa kami yang tidak punya kemampuan lebih untuk bisa membiayai pendidikan. Akses kami selalu terputus dan kami masuk dalam kelompok putus sekolah. Kami menginginkan itu karena kami berharap nasib kami akan jauh lebih baik ketika kami mendapatkan pendidikan yang baik,” ujarnya.

Tak hanya itu, persoalan akses kesehatan dan gizi baik juga Ganjar dapatkan ketika dirinya berkampanye. Ganjar mengatakan persoalan ini sering disampaikan oleh ibu-ibu.

“Kenapa kami tidak bisa mendapatkan akses kesehatan yang sama. Ibu Ketua Umum, ini terutama disuarakan oleh ibu-ibu. Ibu-ibu yang sedang hamil kemudian mendapatkan penjelasan rawatlah kandunganmu, tapi kami tidak bisa mengakses gizi cukup. Maka semua orang bicara stunting, bantulah kami,” kata dia.

Pilihan Editor: KPK Buka Penyidikan Korupsi Asuransi PT Pelni

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

4 jam lalu

Prabowo Subianto, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono dan Jokow Widodo. TEMPO
Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.


Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

6 jam lalu

Prabowo Subianto, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono dan Jokow Widodo. TEMPO
Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

Pengamat politik menilai, gagasan Presidential Club Prabowo mungkin saja hasil dari melihat transisi kepemimpinan Indonesia yang seringkali ada ketegangan.


Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

10 jam lalu

Prabowo Subianto, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono dan Jokow Widodo. TEMPO
Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

PDIP menilai oposisi diperlukan dalam sistem pemerintahan.


Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

20 jam lalu

Prabowo Subianto, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono dan Jokow Widodo. TEMPO
Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Prabowo Subianto yang membentuk presidential club atau klub kepresidenan.


Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

21 jam lalu

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, ketika ditemui di Kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara No. 4, Jakarta Selatan, Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Defara
Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.


Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

21 jam lalu

Prabowo Subianto, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono dan Jokow Widodo. TEMPO
Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.


Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

1 hari lalu

Anggota Komisi VI DPR Herman Khaeron saat diwawancarai Parlementaria usai mengikuti Kunjungan Kerja Reses Komisi VI DPR RI di Denpasar. Foto: Husen/vel
Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

Politikus Demokrat anggap gagasan Prabowo Subianto yang ingin membentuk Presidential Club sebagai politik tingkat tinggi.


Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Ketua Panitia Nasional Musra Indonesia atau Musyawarah Rakyat Indonesia, Panel Barus (dua dari kiri) menjelaskan rencana pelaksanaan musra, di Kota Solo, Sabtu, 16 Juli 2022. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.


Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

1 hari lalu

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kanan) berbincang dengan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak (kedua kiri) dan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Heru Tjahjono (kedua kanan) saat meninjau tempat kerja di kompleks Kantor Gubernur Jatim di Surabaya, Jawa Timur, Jumat 15 Februari 2019. ANTARA FOTO/Moch Asim
Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

Sebelum PDIP masuk, Khofifah telah lebih dahulu didukung Partai Golkar, Gerindra, Demokrat dan PAN sejak sebelum Pemilu 2024 berlangsung.


Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

1 hari lalu

Prabowo Subianto, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono dan Jokow Widodo. TEMPO
Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

Prabowo Subianto berkeinginan membuat klub kepresidenan atau presidential club