TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Budiman Sudjatmiko mengklaim dirinya pernah diminta mendukung calon presiden dan calon wakil presiden Ganjar Pranowo–Mahfud Md dengan iming-iming duit miliaran rupiah. Juru bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Patria Ginting, merasa heran soal pernyataan Budiman itu. Menurut dia, Pemilu harusnya membicarakan rakyat, bukan Budiman.
“Jadi kalau kami lebih fokus bicara tentang kebutuhan rakyat yang akan diselesaikan oleh Pak Ganjar-Mahfud seperti menyediakan beasiswa kuliah untuk anak polisi dan anak tentara,” kata Patria saat diminta konfirmasi pada Jumat, 5 Januari 2024.
Menurut Patria, sebaiknya Budiman menyebutkan siapa sosok yang mengaku menawarkan uang itu agar tidak menjadi fitnah dan gosip. Menurut dia, masa kampanye seperti sekarang sebaiknya diisi diskusi substansi daripada soal ego pribadi.
“Indonesia perlu menjadi lebih baik seperti yang selalu diutarakan Pak Ganjar dan Pak Mahfud. Lebih baik membicarakan tentang rakyat dari pada tentang diri sendiri,” kata Patria.
Sebelumnya, Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Budiman Sudjatmiko mengklaim pernah mendapat tawaran untuk mendukung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md dengan iming-iming uang. Orang yang mengaku dari kubu Ganjar itu, kata Budiman, menawari duit miliaran rupiah.
“Mas tak kasih miliaran kamu balik lagi ke Ganjar,” kata Budiman kepada Tempo menirukan orang itu, saat ditemui di Kawasan Palmerah, Kamis, 4 Januari 2024.
Penolakan Budiman atas fulus itu sekaligus membantah tudingan bahwa dirinya mendukung Prabowo-Gibran dalam gelaran Pilpres 2024 karena terlilit utang. “Kalau motifnya uang, saya makan. Saya tolak.”
Budiman Sudjatmiko pernah memantik perhatian karena dirinya mendukung calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto pada Agustus 2023. Beberapa hari kemudian, PDIP memecat pria 53 tahun itu. Partai banteng moncong putih itu menilai Budiman membelot karena tak mendukung Ganjar Pranowo yang diusung partai itu.
Pilihan Editor: Tabrakan KA Turangga dan Commuter Line Bandung, Satu Gerbong Anjlok hingga ke Sawah