TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden Ganjar Pranowo menyinggung program makan siang gratis yang digagas pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Ganjar membandingkan program pasangan nomor urut 2 itu dengan dengan situasi yang ia temukan saat berkampanye di Papua.
Ketika mengawali kampanye di Papua, Ganjar menyebut bertemu dengan Pendeta Leo yang menolong ibu melahirkan. Namun, kata Ganjar, Leo kesulitan karena tidak ada fasilitas pelayanan kesehatan dan infrastruktur jalan di sana.
“Bagaimana menolongnya? Mereka kalau membawa ke rumah sakit jauh. Ke mana mereka harus lewat? Bukan jalannya rusak atau jelek, tidak ada jalan,” kata Ganjar dalam pidatonya di sarasehan alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia atau GMNI di Gedung Serbaguna, Senayan, pada Kamis, 28 Desember 2023.
Tak hanya itu, Ganjar juga mempertanyakan program makan siang gratis. Program yang menggunakan biaya Rp 400 triliun itu dianggap janji terlalu tinggi.
“Dan kemudian kita berpesta pora ngomong tinggi-tinggi sekali. Maaf, dan kemudian Rp400 triliun mau digunakan untuk makan siang,” kata Ganjar.
Pilihan Editor: Polisi Kembali Menetapkan Dua Tersangka Kasus Penyelundupan Pengungsi Rohingya ke Aceh