Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sudah Tak Percaya Siapa-siapa, Alasan Keluarga Aktivis Hilang Ogah Nonton Debat Capres

Reporter

image-gnews
Petrus Bima Anugerah alias Bimo Petrus ( memakai topi) saat mengunjungi kos-kosan aktivis SMID di Jalan Jojoran Surabaya pertengahan 1997.  Foto: dok Ikohi
Petrus Bima Anugerah alias Bimo Petrus ( memakai topi) saat mengunjungi kos-kosan aktivis SMID di Jalan Jojoran Surabaya pertengahan 1997. Foto: dok Ikohi
Iklan

TEMPO.CO, Surabaya - Oetomo Rahardjo, 80 tahun, ayah aktivis prodemokrasi Petrus Bima Anugerah, mengatakan sengaja tidak menonton acara program debat capres di televisi pada Selasa malam, 12 Desember 2023. Oetomo berujar sudah tidak mempercayai siapa-siapa lagi ihwal janj-janji pemerintah dan capres berkaitan dengan hilangnya Petrus Bima di Jakarta pada Maret 1998 lalu.

"Gak ngurus debat aku, wis blas gak percaya (saya tidak perduli debat, sama sekali tidak percaya),” kata Oetomo yang berdomisili di Malang, saat dihubungi Rabu, 13 Desember 2023.

Menurut Oetomo, ia sudah sering mendengar janji-janji pemerintah terhadap kasus penculikan mahasiswa Jurusan Komunikasi Fisip Universitas Airlangga yang akrab disapa Bimo Petrus itu.

Bahkan, kata Oetomo, pemerintah pernah menjanjikan dana kompensasi segala. "Endi buktine (mana buktinya). Makanya saya sekarang sudah tidak mikir itu (debat)," kata lelaki yang suaranya sudah terdengar gemetar dan lemah itu.

Menurut Oetomo ia lebih memikirkan kondisi kesehatannya yang menurun karena terserang diare hampir satu bulan dan belum sembuh sampai sekarang. Oetomo berujar telah berobat ke rumah sakit, bahkan sempat opname seminggu lamanya.

“Saya disuruh pulang, dikasih obat jalan. Sekarang saya fokus ke sakit saya ini. Ini saya mau sarapan dan minum obat,” kata Oetomo.

Sementara itu kakak ipar Herman Hendrawan, Bastomi Basra, juga mengaku tidak menonton debat capres yang salah satunya membahas isu pelanggaran HAM itu. Menurut Bastomi ia tak sempat menghidupkan televisi karena anak cucunya sedang berkunjung.

"Saya semalam main-main dengan cucu, tak sempat menonton debat," kata Bastomi, warga Jalan Sumedang, Kelurahan Kejaksaan, Kecamatan Tamansari, Pangkalpinang, saat dihubungi Tempo.

Sama dengan Oetomo, Bastomi juga pesimistis kasus penculikan aktivis 98 bisa dituntaskan karena doktrin tentara sangat kuat, sehingga tak akan mungkin membuka kejadian tersebut. Menurut Bastomi keluarga Herman Hendrawan sudah pasrah menerima kenyataan ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Jiwa korsa tentara masih tetap kuat, kayak zaman Soeharto dulu. Kami pesimis kasus hilangnya Herman Hendrawan terungkap. Saat ini keluarga sudah pasrah, kalau ketemu hidup ya alhamdulillah, tapi kalau dia sudah mati kami ingin tahu kuburnya di mana,” kata Bastomi.

Bastomi berujar, sebelum hilang, Herman Hendrawan sempat pulang ke Pangkalpinang dan menggendong anaknya. Ketika itu Bastomi yang menikahi kakak perempuan Herman nomor tiga, baru dikaruniai anak.

"Sambil gendong anak saya, ia melihat Presiden Soeharto pidato di televisi. Ia bilang ‘ini nanti akan kami turunkan, hancur negara ini karena dia dan kroni-kroninya.’ Saya enggak terlalu tahu aktivitas Herman waktu itu, tahunya ia kuliah di Surabaya,” kata Bastomi.

Isu pelanggaran HAM sempat diangkat dalam debat capres pertama di kantor KPU RI Selasa malam. Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo menanyakan penyelesaian kasus pelanggaran HAM pada capres nomor urut 2 Prabowo Subianto, apakah jika yang bersangkutan jadi presiden akan membentuk pengadilan HAM, dan apakah Prabowo mau memberi tahu keluarga korban orang hilang di mana kuburnya.

Menjawab pertanyaan itu, Prabowo antara lain mengatakan tak masalah jika harus membentuk pengadilan HAM. Namun ia menilai pertanyaan Ganjar tendensius. Prabowo juga berujar bahwa isu pelanggaran HAM selalu diangkat lima tahun sekali atau bila hasil survei dia bagus.

Koordinator Ikatan Keluarga Orang Hilang (Ikohi) Jawa Timur Dandik Katjasungkana mengatakan tak semua penyuaraan isu penghilangan paksa aktivis karena bermuatan politis. Ia mencontohkan Ikohi yang konsisten menyuarakan kasus aktivis hilang ada atau tidak ada pemilu.

“Kami konsisten menyuarakan isu ini, tak peduli ada pemilu atau tidak. Kalau kubu Prabowo bilang isu pelanggaran HAM diangkat lima tahun sekali, itu salah,” kata Dandik.

Pilihan Editor: Janji Ganjar Pranowo Selesaikan Pelanggaran HAM di Papua: Dialog dengan Masyarakat

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Ganjar Pranowo Deklarasi Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

19 menit lalu

Ganjar Pranowo dan Mahfud Md, memberikan keterangan pers usai acara halalbihalal dan pembubaran Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud di Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat pada Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Sultan Abdurrahman
Ganjar Pranowo Deklarasi Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pranowo memilih menjadi oposisi pemerintahan Prabowo guna menegakkan mekanisme pemeriksaan dan keseimbangan terhadap kebijakan pemerintah.


Bertemu Pemerintah Belanda, JATAM Kaltim Beberkan Dugaan Pelanggaran HAM di IKN

50 menit lalu

Potret pembangunan infrastruktur inti di Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, pada Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Riri Rahayu
Bertemu Pemerintah Belanda, JATAM Kaltim Beberkan Dugaan Pelanggaran HAM di IKN

JATAM Kaltim berharap negara lain tak menanam modal di IKN lantaran menilai pembangunan IKN telah banyak melanggar HAM.


Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

11 jam lalu

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin usai acara Perayaan Hari Kebebasan Pers Sedunia 2024 di Museum Sumpah Pemuda, Jakarta Pusat pada Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.


Muhammadiyah Klaim Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo soal Kursi Menteri

13 jam lalu

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu'ti ketika ditemui di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Defara
Muhammadiyah Klaim Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo soal Kursi Menteri

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti menanggapi soal jatah kursi menteri di Kabinet Prabowo-Gibran.


Bagi-bagi Jatah Menteri di Kabinet Prabowo

15 jam lalu

Bagi-bagi Jatah Menteri di Kabinet Prabowo

Ia punya waktu hingga Oktober untuk menimbang dan menyusun kabinet Prabowo dalam pemerintahannya.


Gerindra dan Demokrat Respons Luhut soal 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

15 jam lalu

Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Rosan Roeslani (tengah), Wakil Komandan Hukum dan Advokasi Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Habiburokhman (kedua kiri) bersama jajaran TKN memberikan keterangan pers membantah tudingan soal Prabowo hanya menjabat 2 tahun sebagai Presiden di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Jakarta, Minggu, 11 Februari 2024.  TEMPO/M Taufan Rengganis
Gerindra dan Demokrat Respons Luhut soal 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

Partai Demokrat dan Partai Gerindra respons begini soal Luhut yang meminta Prabowo untuk tidak membawa 'orang toxic' ke kabinetnya.


Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

23 jam lalu

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan memberi sambutan saat acara penandatanganan dokumen transaksi pengambilalihan saham Divestasi PT Vale Indonesia Tbk. di Jakarta, Senin, 26 Februari 2024. TEMPO/Tony Hartawan
Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

Luhut menyebut istilah toxic saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang pemerintahan mendatang. Siapa yang dimaksud Luhut?


Penjelasan Lengkap Jubir Prabowo Soal Presidential Club

1 hari lalu

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY berbicara dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat melakukan kunjungan di Jalan Kertanegara, Jakarta, Senin, 30 Juli 2018. Sebelumnya, Prabowo bertemu di kediaman presiden keenam RI, SBY, pada pekan lalu. Dok.istimewa
Penjelasan Lengkap Jubir Prabowo Soal Presidential Club

Presidential club adalah istilah yang bisa disematkan untuk silaturahmi para mantan presiden dengan presiden yang sedang menjabat.


Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

2 hari lalu

Presiden terpilih 2024 Prabowo Subianto memberikan sambutan saat menghadiri acara halalbihalal dan silaturahmi di Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Seven, Jakarta Pusat, Minggu, 28 April 2024. Dalam acara tersebut juga dihadiri oleh sejumlah pejabat seperti, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, Menkominfo Budi Arie Setiadi, Menteri Investasi Bhlil Lahadalia hingga kedubes Arab Saudi. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

Luhut menyampaikan pesannya kepada Prabowo Subianto selaku presiden terpilih periode 2024-2029, untuk tidak membawa orang toxic ke dalam kabinet


Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

2 hari lalu

Prabowo Subianto, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono dan Jokow Widodo. TEMPO
Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

Prabowo Subianto berkeinginan membuat klub kepresidenan atau presidential club