TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan pesan kepada Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk tidak membawa 'orang toxic' atau bermasalah ke kabinetnya. Partai Gerindra dan Partai Demokrat respons begini.
Dihubungi Senin, 6 Mei 2024, Kepala Badan Komunikasi Strategis Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menegaskan untuk isu tersebut semua sepakat.
“Kalo untuk isu ini kita sepakat semua, kan enggak ada yang ingin orang toxic itu bisa bergabung dalam pemerintahan dalam kabinet, malah meracuni,” ujar dia.
Herzaky menyebut partainya tentu ingin pemerintah ke depan bisa berjalan efektif dan efisien, di mana semua yang terpilih dan dipilih oleh Prabowo merupakan putra putri bangsa terbaik.
“Ini kan jumlahnya enggak banyak, hanya puluhan, hanya berkisar 34 sampai mungkin 38 atau 40 orang saja,” tuturnya.
Oleh karena itu, ia menyebut akan dicari sosok-sosok yang benar-benar kredibel, punya integritas, dan kompeten.
“Dan yang paling penting dan terutama tentunya percaya dengan apa yang menjadi visi misi dan programnya Pak Prabowo, itu kan yang utama,” kata Herzaky.
Menurut Demokrat, kata dia, orang toxic yang dimaksud ini kemungkinan orang-orang yang cenderung tidak percaya dengan Prabowo tapi justru ikut bergabung dengan pemerintahan.
“Kan ini bahaya nih. Lalu misalnya orang yang bergabung ini kemudian ke depannya malah fokus mementingkan diri sendiri, bukan untuk kepentingan bangsa dan negara, bukan bagaimana agar program-program kerja itu bisa berjalan, tapi malah bagaimana memanfaatkan jabatannya itu bisa bermanfaat untuk dirinya pribadi atau kelompok,” katanya.
Dia pun menyatakan partainya siap untuk menyiapkan kader-kader terbaik dari Demokrat. “Kami meyakini bahwa semua yang diminta Pak Prabowo tentu akan berupaya sebaik mungkin, sehingga apa yang kita perjuangkan selama ini bisa terwujud.”
Gerindra: Toxic yang dimaksud Luhut
Wakil Ketua Umum Gerindra Habiburokhman menjelaskan, Prabowo memiliki semangat untuk merangkul sebanyak mungkin elemen bangsa. Untuk itu, dia mengimbau agar jangan ada pihak-pihak yang memecah belah relawan dengan Tim Kampanye Nasional (TKN) dengan membeda-bedakan antara relawan dan TKN menggunakan "politik toxic".
"Ada yang entah di mana waktu pilpres, tapi saat ini kemudian serasa paling pahlawan serta mengklaim kerja-kerja relawan dengan tujuan minta jabatan tertentu di pemerintahan Prabowo-Gibran. Inilah termasuk toxic yang sesungguhnya yang mungkin dimaksud oleh Pak Luhut," ujar Habiburokhman dalam keterangannya di Jakarta, Ahad, 5 Mei 2024.
Habiburokhman menambahkan relawan adalah bagian integral dari TKN Prabowo-Gibran. Oleh karena itu, kata dia, jangan ada pihak-pihak yang memecah belah keduanya.
"Relawan adalah bagian integral dari Tim Kampanye Prabowo Gibran," kata Habiburokhman.
Dia menjelaskan, bahwa sejak awal kebijakan timnya adalah menyatukan unsur relawan dan partai politik (parpol) dalam TKN dengan dibentuk Komando Golf. Komando Golf ada, lanjut dia, khusus membidangi relawan.
"Semua relawan Pak Jokowi dan relawan Prabowo-Gibran terdaftar dan terkoordinasi di Komando Golf (bidang Relawan) yang dikomandani oleh, saudara Haris Rusli Moty dibantu oleh saudara Imannuel Ebenezer dan kawan-kawan," ujarnya.
Lebih lanjut, kata dia, semua unsur TKN baik parpol maupun relawan bergerak secara swadaya dan swadana menjalankan tugas masing-masing. "Mereka tidak pernah meminta fasilitas dari TKN," katanya.