TEMPO.CO, Jakarta - Hitler Nababan, politisi asal Karawang kembali mendaftar menjadi calon anggota legislatif untuk daerah pemilihan Jawa Barat VII meliputi Kabupaten Bekasi, Purwakarta dan Karawang.
Ketua Bawaslu Karawang, Engkus Kusnadi membenarkan Hitler Nababan maju sebagai caleg untuk Provinsi Jawa Barat. "Hitler yang pernah di Partai Demokrat akan bersaing di dapil tujuh, di Kabupaten Bekasi, Purwakarta dan Karawang," kata Kusnadi kepada Tempo, Senin, 11 Desember 2023.
Profil Hitler Nababan
Hitler Nababan pernah menjabat sebagai anggota DPRD Karawang pada periode 2014-2019 di Komisi C, yang membidangi berbagai sektor seperti pekerjaan umum, tata ruang, perhubungan, pertambangan dan energi, perumahan rakyat, lingkungan hidup, kebersihan, pertamanan, pengelolaan pelabuhan regional, pengolahan potensi laut, pariwisata, informatika, dan multimedia.
Selain itu, dilansir dari dokumen kpu.go.id, ia juga menjabat sebagai Wakil Sekretaris III Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Kabupaten Karawang pada periode 2018-2023.
Meme Kontroversial Amien Rais dan Rizieq Shihab
Sepak terjang Hitler dalam dunia politik diwarnai dengan berbagai peristiwa. Salah satunya adalah keterlibatannya dalam kontroversi terkait unggahan meme Rizieq Shihab dan Amien Rais.
Dikutip dari Antara, meme tersebut diunggah di grup WhatsApp Badan Anggaran (Banggar) DPRD Karawang. Meme tersebut menampilkan Amien Rais membonceng Habib Rizieq Shihab di atas kompresor berknalpot, di mana Rizieq Shihab mengenakan pakaian yang dianggap kurang pantas.
Meskipun awalnya diunggah di grup internal DPRD, meme tersebut menyebar ke Masyarakat. Hingga akhirnya mendadak ramai pada 22 Mei 2018, memicu kemarahan yang berujung pada pengeroyokan.
Pengalaman Pengeroyokan oleh Laskar FPI
Sebagai tanggapan atas meme yang sebelumnya tersebar, Hitler Nababan berencana mengklarifikasi dan meminta maaf kepada massa yang tersinggung. Namun massa terlebih dahulu mencari dan mengeroyok Hitler.
Mengatasnamakan Forum Masyarakat Karawang (FMK), sekelompok orang menyerbu bangunan DPRD Karawang, menjelajahi ruangan dengan mencari keberadaan Hitler Nababan. Setelah massa diberitahu bahwa Hitler bersedia untuk bertemu, mereka masuk ke dalam ruang Muspida dengan dan mulai mencaci maki Hitler. Sebagian dari mereka bahkan menyerang secara fisik.
Atas insiden tersebut, dua anggota Laskar Front Pembela Islam (FPI) Karawang ditetapkan sebagai tersangka penganiayaan terhadap anggota DPRD dari Fraksi Partai Demokrat.
"Perbuatan N dan AM terekam kamera," ujar Kapolres Karawang saat itu, Ajun Komisaris Besar Slamet Waloya saat jumpa pers di Mapolres Karawang, Rabu, 23 Mei 2018. Videonya menjadi alat bukti dan keterangan sejumlah saksi juga menguatkan.
Kedua laskar FPI tersebut disangka melakukan pemukulan terhadap Hitler Nababan di Ruang Muspida, Gedung Paripurna DPRD Karawang. Videonya menjadi bukti utama dalam kasus ini, dan keduanya ditetapkan sebagai tersangka setelah penyelidikan mendalam.
"Perbuatan yang disangkakan kepada pelaku merupakan tindak pidana melakukan kekerasan secara bersama-sama,” kata Kapolres.
PUTRI SAFIRA PITALOKA | HISYAM LUTHFIANA
Pilihan Editor: Politikus Demokrat Hitler Nababan Dikeroyok, Begini Kronologinya