TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden nomor satu Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengatakan bakal mengevaluasi total program Prakerja. Hal tersebut dikatakan Cak Imin usai mengikuti launching 1 Juta Juru Bicara Desa Amin, Taman, Wiladarika, Cibubur, Jakarta Timur.
Cak Imin menuturkan salah satu yang dievaluasi total yakni memaksimalkan kerja sama dengan dunia industri. Sedangkan evalauasi untuk pemerintah berupa pengalokasian anggaran membantu pemagangan.
"Pemagangan ini orang tidak bisa belajar hanya dengan melihat mencatat tapi orang praktik. Tidak usah lama-lama soal 3 bulan 4 bulan 6 bulan tapi orang langsung bisa terfungsikan di industri," ujarnya.
Cak Imin mengatakan Prakerja merupakan ide transisi dari dunia pendidikan ke dunia kerja. Sehingga, kata dia, dibutuhkan skill kompetensi. "Sehingga orang bisa terserap dengan baik di industri dan lapangan kerja lainnya," ucapnya.
"Tapi sayangnya hanya menghasilkan orang nonton Youtube hari ini."
Cak Imin menuturkan saat ini Prakerja seperti tak mencapai urgensinya. Pasalnya yang mengikuti program Prakerja menonton Youtube lalu dibayar, dan pembuat video pelatihan dibayar.
Cak Imin menyoroti uang negara hanya menyokong perusahaan menyedia jasa di Prakerja. Bukannya malah memfasilitasi hasil pendidikan atau pelatihan untuk peserta Prakerja. "Kok sekarang berubah sasaran," ujarnya.
Cak Imin mengatakan evaluasi total ini bagian dari perubahan. Pembenahan antara pendidikan dengan lapangan kerja, menjadi jembatan langsung tidak boleh ada pengangguran karena salah arah pendidikan. "Ini contoh perubahan," katanya.
Pilihan Editor: Jika Terpilih jadi Presiden, Anies Akan Bentuk Satgasus Berantas Mafia Daging dengan Merekrut Eks Pegawai KPK