TEMPO.CO, Jakarta - Eks Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) periode 2019-2021, Letnan Jenderal TNI (Purn) Doni Monardo meninggal pada Ahad, 3 Desember 2023. Kabar meninggalnya mantan Ketua Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Covid-19 itu disampaikan oleh Staf Khusus Kepala BNPB 2019-2021 Egy Massadiah.
“Telah meninggal dunia Letjen Purnawirawan DR HC Doni Monardo, pada hari Ahad 3 Desember 2023 pukul 17.35 WIB,” tulis keterangan Egy.
Saat ini, Doni Monardo menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat atau PPAD untuk periode 2021-2026. Selain pernah menjadi Kepala BNPB, Doni adalah mantan Ketua Satgas Penanganan Covid-19. Berkat jasanya di masa pandemi, ia mendapatkan penghargaan penanggulangan Covid-19 dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada Maret 2023.
Sejak dilantik Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebagai Kepala BNPB pada Januari 2019 Doni menginisiasi pembentukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 yang kemudian menjadi Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 pada Maret 2020.
Doni meraih penghargaan penanggulangan Covid-19 dari Presiden Jokowi pada Maret 2023 berkat strategi Pentahelix yang menitikberatkan semangat kegotongroyongan seluruh sumber daya, meliputi kerja sama pemerintah daerah, masyarakat setempat, pakar, dan akademisi, media, serta sektor swasta.
Saat itu, salah satu langkah Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan tes usap massal diprioritaskan untuk daerah-daerah dengan risiko penularan yang tinggi. Doni menjawab desakan agar pemerintah melakukan 3T, yakni testing, tracing, dan treatment kepada masyarakat guna menekan kasus Covid-19.
"Kalau untuk tes massal itu harus kita perhitungkan di tempat yang risiko tinggi supaya reagen tidak mubazir," kata Doni dalam konferensi pers virtual, Senin, 28 September 2020. Doni mengatakan setiap satu kali tes swab memerlukan biaya besar. Meski begitu, ia berujar pemerintah tetap berupaya memperbanyak kapasitas tes di seluruh provinsi di Tanah Air.
Doni Monardo pernah mengajak seluruh masyarakat yang mengikuti acara yang menimbulkan kerumunan dalam beberapa pekan terakhir, agar segera mengikuti tes swab. Kerumunan besar terjadi pada saat acara yang dihadiri oleh pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab, sejak kepulangannya ke Indonesia pada 10 November 2020 lalu.
"Kami mengajak kepada seluruh masyarakat yang ikut dalam aktivitas tersebut agar secara sukarela bersedia untuk melakukan swab antigen yang telah disiapkan oleh pemerintah dan dinas kesehatan DKI Jakarta di sejumlah puskesmas," kata Doni usai mengikuti rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo di di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin, 23 November 2020.
Selanjutnya: Kilas balik pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Covid-19