TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Direktur Hukum dan Advokasi Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud Ronny Talapessy mengatakan pihaknya akan memenuhi panggilan pemeriksaan di Polda Metro Jaya pada Jumat, 1 Desember 2023 atas kasus dugaan ujaran kebencian terhadap polisi yang diminta mendukung Prabowo-Gibran. Meski demikian, Ronny belum bisa memastikan kehadiran Aiman Witjaksono dalam pemeriksaan besok, tetapi pihaknya sedang melengkapi dokumen administrasi.
“Hari ini kami melengkapi semua dokumen administrasi untuk memenuhi panggilan besok,” kata Ronny di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Menteng, Jakarta Pusat, pada Kamis, 30 November 2023.
Pengiriman surat pemanggilan di luar kewajaran
Selaku kuasa hukum, kata Ronny, pihaknya menilai pengiriman surat pemanggilan yang dilakukan tengah malam di luar batas kewajaran. Menurut dia, aksi itu membuat keluarga Aiman yang sedang istirahat hingga terbangun.
“Saya mendengar dari Mas Aiman sampai anaknya terbangun karena ada orang yang datang mengantarkan surat panggilan,” kata dia.
Selain itu, Ronny mengatakan sebagai praktisi hukum pemanggilan ini juga tidak wajar. Dia menyebut apa yang disampaikan Aiman setelah dipelajari Tim Hukum TPN adalah fakta yang sudah terungkap di publik. Sebelum pernyataan atau sesudah dinyatakan, kata dia, pernyataan Aiman memiliki indikatornya jelas.
“Kami menduga ada cara-cara yang dilakukan untuk membuat tindakan yang dugaan kamu intimidasi,” kata Ronny.
Sebelumnya, Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional atau TPN Ganjar-Mahfud Chico Hakim mempertanyakan pengiriman surat pemanggilan Aiman Witjaksono pada Selasa, 28 November 2023 pukul 23.50 WIB. Aiman dipanggil atas kasus dugaan ujaran kebencian tentang polisi yang diminta mendukung Prabowo-Gibran.
Kabar pemanggilan itu, Chico mengatakan, dia dapatkan secara langsung dari Aiman. "Ini gaya-gaya Gestapo menurut saya, gaya-gaya secret police zaman Nazi di Jerman, gaya-gaya fasismenya Mussolini, gaya-gaya intimidasi," ujarnya saat ditemui di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa, 28 November 2023.
Chico mempertanyakan urgensi polisi mengantarkan surat panggilan jam 12 malam itu kepada Aiman yang mempunyai anak-anak kecil. "Menurut saya ini suatu hal yang tidak pantas dan harus dikoreksi oleh pimpinan Polri," ujar dia.
Pelaporan Aiman, menurut Choco, dilakukan untuk menakuti bukan hanya orang-orang yang terlibat langsung dengan Aiman, tapi juga masyarakat umum. "Supaya diam dan tidak menyuarakannya (kecurangan) karena akan berujung di kasus hukum," tuturnya.
Secara pribadi, kata Chico, dia mengatakan yakin para pelapor Aiman tak mungkin warga negara biasa. "Pasti ada orang-orang di belakang mereka. Ini pandangan saya pribadi ya," ujarnya. Dia menilai pelaporan itu sesuatu yang mengada-ada.
ADIL AL HASAN, HAN REVANDA
Pilihan Editor: Pemilu 2024: Mempertanyakan Netralitas Aparatur Negara, Bagaimana Aturan Netralitas Polri, TNI, dan ASN?