TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Nusron Wahid, mengatakan ada tiga isu yang dicatat sepekan ini. Isu tersebut disampaikan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perujangan (PDIP) Megawati Sokarnoputri.
Selanjutnya isu tersebut diutarakan calon presiden Ganjar Pranowo. "Disampaikan oleh bapak dan ibu, tokoh besar. Seperti Pak Surya Paloh, Ibu Mega hari ini, dan Pak Ganjar juga menyampaikan hal sama," kata Nusron, di Kantor TKN Prabowo-Gibran, Jalan Letjen S. Parman, Slipi, Jakarta Barat, Ahad, 12 November 2023.
Isu pertama, menurut Nusron, ada informasi perihal penyelewengan aparatur negara untuk kepentingan kekuasaan tertentu. Kedua, adanya manipulasi hukum yang dicerminkan dari keputusan Mahkamah Konstitusi dan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi atau MKMK.
Ketiga, kata Nusron, dibesar-besarkan seakan-akan pasangan Prabowo-Gibran adalah cacat moral, tidak mempunyai legitimasi moral, dan tidak absah. "Kira-kira tiga poin itu kami catat dalam seminggu sampai hari ini pertanyaan besar yang muncul," kata Nusron Wahid.
Menurut politikus Golkar itu, partai pendukung Prabowo-Gibran tidak pandai atau tidak terbiasa berpikir melakukan abuse of power. "Pikiran saja tidak pernah apalagi pengalaman melakukan," kata dia. "Kecuali Golkar, partai kami, yang punya pengalaman di zaman Orde Baru."
Nusron menanyakan siapa yang punya keinginan melakukan tindakan abuse of power tersebut. "Saya tidak mau sebut," ujar dia. Selanjutnya dia bercerita ada relawan Prabowo-Gibran yang melaporkan banyak keluhan ASN, kepala dinas, bupati, yang diminta memenangkan pasangan tertentu.
Informasi ajakan memenangkan salah satu cawapres itu terjadi di daerah Jawa Tengah. Nusron menyebut isu itu dia baca di media daring. Dia tidak merinci tudingannya atas ajakan kepada ASN untuk memilih salah satu kandidat presiden itu. "Baca di media online, ada," ujarnya.
Dia mengatakan, seharusnya orang yang menyebutkan adanya penyelewengan itu perlu berkaca pada diri sendiri. "Buktinya siapa yang punya pengalaman penyelewengan itu?" tutur dia. Menurut Nusron Wahid, semua yang tergabung dalam TKN Prabowo-Gibran berkomitmen untuk menang secara elegan, bermartabat, fair, jujur, adil, dan transparan.
Dia mengklaim TKN Prabowo-Gibran ingin mengawal Pemilihan Umum atau Pemilu 2024 ini berlangsung secara demokratis, akuntabel, dan tidak boleh dicederai oleh praktik penyelewengan oleh aparat apa pun. "Kita semua bertekad untuk itu," kata Nusron Wahid.
Pilihan Editor: Prihatin Kondisi MK, Megawati: Mahkamah Konstitusi Seharusnya Sangat Berwibawa