TEMPO.CO, Semarang - Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengungkap isi dua surat yang dikirimkan kepada Gibran Rakabuming Raka. Pada surat pertama, dia meminta Wali Kota Solo itu mengundurkan diri dari PDIP dan mengembalikan kartu tanda anggota.
Rudy mengaku belum menerima balasan surat yang telah dia layangkan tersebut. "Belum dijawab. Sudah kami surati," katanya di sela memberikan arahan kepada relawan Ganjar-Mahfud di Kota Semarang pada Jumat, 3 November 2023.
Adapun pada surat kedua, Rudy ingin memperjelas posisi Ketua Umum PDIP Megawati dan Presiden Joko Widodo pada pemilihan umum 2024. "Saya pengin Mas Gibran membantu menepis isu Mbak Mega berdiri di dua kepentingan, Pak Jokowi berdiri di dua kepentingan," tuturnya.
Rudy mengaku tak mempermasalahkan jika Gibran tak membalas surat dari DPC PDIP Solo itu. Namun, Rudy menyebut langkah yang dia tempuh itu merupakan bentuk etika berpolitik.
"Biar besok generasi selanjutnya setiap melangkah pakai etika," ucap dia.
Gibran merupakan kader PDIP yang kini maju sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subuanto. Rudy mengklaim tak ada pengurus DPC PDIP yang mendukung putra Jokowi itu.
Pada Pilpres 2024, Rudy mematok target pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang disokong PDIP dan koalisinya akan menang dalam satu putaran. "Di solo target 85 persen," kata Rudy.
Pilihan Editor: Jokowi Dinilai Condong ke AS dengan Dorong Gibran sebagai Cawapres Prabowo