Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tokoh Cirebon: Sunan Gunung Jati, Nyimas Rara Santang, Syekh Datuk Kahfi, hingga Ki Bagus Rangin

image-gnews
Peziarah di makam Sunan Gunung Jati di bukit Astana Gunung Sembung di hari pertama Lebaran, Senin, 2 Mei 2022. TEMPO/Abdi Purmono
Peziarah di makam Sunan Gunung Jati di bukit Astana Gunung Sembung di hari pertama Lebaran, Senin, 2 Mei 2022. TEMPO/Abdi Purmono
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Cirebon merupakan sebuah kota yang kaya akan sejarah dan budaya. Kota ini memiliki peran penting dalam penyebaran agama Islam di Jawa Barat. Tokoh-tokoh dari Cirebon telah memainkan peran utama dalam menyebarkan ajaran Islam dan membangun kekuatan politik Islam di wilayah ini.

Sunan Gunung Jati

Sunan Gunung Jati dikenal juga sebagai Syekh Syarif Hidayatullah. Menurut jurnal dari IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, merupakan figur kunci dalam penyebaran Islam dan pembentukan kekuatan politik Islam di Jawa Barat, terutama di Cirebon.

Lahir pada 1448 sebagai putra Nyai Rara Santang dan Sultan Mahmud dari Mesir, Sunan Gunung Jati memiliki silsilah yang kaya. Lokasinya yang strategis di Cirebon menarik pedagang Muslim, yang mendorong pertumbuhan Islam dan budayanya.

Selama hidupnya, Sunan Gunung Jati tidak hanya menyebarkan agama Islam, tetapi juga membangun kekuatan politik Islam di Jawa Barat. Beliau aktif dalam politik dan memiliki pengetahuan dalam berbagai bidang, termasuk pengobatan dan strategi militer.

Sunan Gunung Jati juga berperan dalam mendirikan Cirebon sebagai negara merdeka setelah memerdekakan wilayahnya dari kerajaan Hindu Sunda. Peran beliau dalam penyebaran Islam dan pembentukan negara Cirebon sangat penting dalam sejarah.

Nyimas Rara Santang

Nyimas Rara Santang atau Syarifah Moedaim adalah seorang tokoh penting dalam sejarah penyebaran Islam di Cirebon pada abad ke-15. Lahir pada 1427, beliau adalah putri Prabu Siliwangi dan Nyai Subang Larang.

Masa kecilnya dihabiskan di Istana Galuh Kawali sebelum pindah ke Istana Bhima Narayan di Pasundan. Nyimas Rara Santang memeluk Islam sejak kecil dan menjadi ulama yang mendukung penyebaran agama Islam.

Ia menikah dengan Sultan Hud dari Bani Israil dengan syarat bahwa jika anak pertama yang lahir adalah laki-laki, ia harus menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa. Dari pernikahan ini lahir dua putra, Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati) dan Syarif Nurullah.

Nyimas Rara Santang adalah sosok perempuan ulama yang tekun mengajarkan Islam kepada putra-putranya dan berperan dalam menyebarkan ajaran Islam di Jawa. Peran dan warisannya dalam sejarah Cirebon sangat penting.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pada kegiatan Seminar Nasional Pengusulan Ulang Bagus Rangin Sebagai Pahlawan Nasional, di Aula Barat Gedung Sate Bandung, Kamis, 21 Maret 2019.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ki Bagus Rangin

Ki Bagus Rangin adalah pahlawan perlawanan terkemuka melawan penjajah Hindia Belanda. Perlawanannya berlangsung antara 1805 hingga 1812 di Cirebon dan Karawang. Meskipun ia akhirnya ditangkap pada tahun 1812, perlawanannya mengancam pemerintahan Belanda dan menjadi ancaman serius bagi kekuasaan mereka di Jawa Barat.

Dilansir dari situs resmi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Majalengka, Ki Bagus Rangin mendapatkan dukungan dari beberapa komandan wilayah, seperti Buyut Hujung, yang juga turut melawan Belanda.

Walaupun belum diakui sebagai Pahlawan Nasional, perjuangan Ki Bagus Rangin adalah bagian penting dalam sejarah perlawanan Indonesia terhadap penjajah. Meskipun ia ditangkap pada tahun 1812, perlawanan rakyat Cirebon terus berkobar dan meluas hingga tahun 1940an. Perjuangan Ki Bagus Rangin menggambarkan ketakutan pemerintah kolonial terhadap perlawanan rakyat di Jawa Barat.

Bagus Rangin pernah memimpin masyarakat di wilayah Karesidenan Cirebon berperang melawan penjajah Belanda yang dikenal sebagai perang Kedongdong. Pemberontakan Bagus Rangin menjadi ancaman pemerintah kolonial Belanda saat itu. Fakta sejarah itu terungkap dalam arsip yang ada di perpustakaan Belanda berjudul "Indisch Archief Tijdschrift de Indien, Jilid III tahun 1850".

Syekh Datuk Kahfi

Syekh Nurjati yang juga dikenal sebagai Syekh Datuk Kahfi, adalah seorang perintis dakwah Islam di Cirebon. Ia lahir di Semenanjung Malaka dan menuntut ilmu di Mekah sebelum pergi ke Bagdad.

Setelah tiba di Pelabuhan Muara Jati di Cirebon, ia aktif dalam menyebarkan ajaran Islam dan mengajak masyarakat sekitarnya untuk memeluk Islam. Syekh Datuk Kahfi juga mendirikan Pondok Pesantren Pesambangan Jati, pondok pesantren tertua di Cirebon, yang menjadi pusat penting dalam penyebaran Islam di wilayah ini.

Pengaruh dan kontribusi Syekh Datuk Kahfi dalam penyebaran Islam di Cirebon sangat besar. Ia bekerja sama dengan tokoh lain, seperti Syekh Quro, dalam menyebarkan ajaran Islam. Pondok pesantren yang didirikannya menjadi tempat belajar dan beribadah bagi masyarakat, dan ia menjadi tokoh yang dihormati dalam sejarah Islam Cirebon.

Pilihan Editor: Bagus Rangin Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

3 Fakta Cut Nyak Dhien di Sumedang, Mengajar Agama dan Disebut Ibu Suci

13 jam lalu

Sejumlah siswa meliha foto pahlawan Cut Nyak Dhien saat bermain di sekolah yang terbengkalai di SDN 01 Pondok Cina, Depok, Jawa Barat, 27 Agustus 2015. Tempo/M IQBAL ICHSAN
3 Fakta Cut Nyak Dhien di Sumedang, Mengajar Agama dan Disebut Ibu Suci

Cut Nyak Dhien sangat dihormati masyarakat Sumedang dan dijuluki ibu perbu atau ibu suci. Ia dimakamkan di tempat terhormat bangsawan Sumedang.


Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

18 jam lalu

Cut Nyak Dien. peeepl.com
Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

Perlu waktu bertahun-tahun hingga akhirnya pemerintah menetapkan Cut Nyak Dhien sebagai pahlawan nasional.


Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

22 jam lalu

Kepala Kejaksaan Tinggi Negeri Yogyakarta Tony Spontana menaburkan bunga di nisan Nyi Hadjar Dewantara dalam peringatan hari pendidikan nasional di Taman Makam Wijaya Brata, Yogyakarta, 2 Mei 2016. Upacara dan ziarah makam tersebut dihadiri ratusan siswa/i serta keluarga besar Ki Hadjar Dewantara. TEMPO/Pius Erlangga
Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.


Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

23 jam lalu

Ilustrasi hujan disertai angin kencang. Shutterstock
Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat memprakirakan 52,1 persen wilayah berkategori hujan rendah.


Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

2 hari lalu

Tembok bangunan rumah roboh akibat gempa di Desa Sukamulya, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Minggu, 28 April 2024. BPBD Ciamis mencatat sebanyak 22 rumah di 12 Kecamatan di Kabupaten Ciamis mengalami kerusakan akibat guncangan gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,5 di barat daya Garut. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.


Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

2 hari lalu

Rakit bambu mengantar wisatawan menuju Candi Cangkuang, Garut, Jabar, 27 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

Garut alami gempa bumi belum lama ini. Daerah ini memiliki beragam destinasi wisata unggulan, antara lain Candi Cangkuang hingga Pantai Cijeruk.


BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

4 hari lalu

Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengamati alat pengukur durasi penyinaran matahari (Campbell Stokes) di Taman Alat Cuaca BMKG Jakarta, Rabu, 11 Oktober 2023. BMKG memprediksi musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia akan berlangsung hingga akhir Oktober dan awal musim hujan terjadi pada awal November 2023. Tempo/Tony Hartawan
BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

BMKG memprakirakan adanya potensi hujan lebat disertai petir 29 April - 5 Mei 2024 di wilayah Jawa Barat.


Kampung Wisata Kacirebonan akan Dilengkapi Becak Wisata

5 hari lalu

Deretan becak yang mangkal di Keraton Kacirebonan, Cirebon. Becak-becak ini akan dilibatkan menjadi becak wisata dalam rangka pengembangan kampung wisata Kacirebonan. TEMPO/Ivansyah
Kampung Wisata Kacirebonan akan Dilengkapi Becak Wisata

Pengembangan kampung wisata Kacirebonan melibatkan tukang becak yang mangkal di sekitar keraton


13 Ribu Jamaah Haji Jawa Barat Terbang dari Kertajadi, Embarkasi di Indramayu

5 hari lalu

Jamaah haji yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) pertama embarkasi Kertajati tiba di bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, Ahad, 9 Juli 2023. Sebanyak 363 jamaah haji kloter pertama asal Majalengka kembali ke tanah air setelah menunaikan rangkaian ibadah haji di tanah suci. ANTARA/Dedhez Anggara
13 Ribu Jamaah Haji Jawa Barat Terbang dari Kertajadi, Embarkasi di Indramayu

Jamaah haji Jawa Barat ada yang berangkat dari Bandar Kertajati di Majalengka dan Bandara Soekarno Hatta di Tangerang, Banten.


Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

6 hari lalu

Sheila on 7 saat tampil di Swara Prambanan di kawasan Candi Prambanan, 31 Desember 2023. Foto: Istimewa.
Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.